PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI MODERN (MUSTAFA KEMAL ATTATURK)

Rabu, 23 Februari 2011

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI MODERN
(MUSTAFA KEMAL ATTATURK)
OLEH :
 NURSALIMAH
Pendahuluan
Masyarakat turki yang sejak lama diselimuti kabut pemerintah monarki absolute sepertiny menghendaki kebebasan bagi rakyat yang mendambakan hilangnya kekuasaaan sewenang-wenang yang seolah-olah milik sultan. Demikian pula alam demokrasi yang dididamkan belum menunjukkan sinar yang cemerlang kecuali akhir abad ke-19 yang tetunya berkat perjuangan para perintis pembaharuan di turki sendiri, baik rintisan ini dilakukan oleh para sultan, para cendikiawan maupun para aktifis gerakan oposisi. 1
Perjuangan dalam memperoleh kebebasan hak-hak warga Negara Turki dalam bentuk demokrasi yang diidamkan tersebut terdapat banyak tantangan yang dihadapi, bik dalam negri terutama sultan yang enggan melengserkan jabatannya, juga terdapat tantangan yang cukup berat di kalangan ekstrn yaitu intervensi bangsa colonial terhadap urusan-urusan dalam negri Turki. Kondisi seperti ini menjadi setting sosio-politik dan historic yang dengan ini pulalah mendorong Mustafa Kemal beserta kawan-kawan seperjuangannya untuk menyelamatkan masa depan Turki dari cengkraman kekuasaan absolute para sultan dan ancaman Negara menggebu 

 Dan nyatanya keberhasilan ini menhantarkan Mustafa Kemal mendapat julukan Bapak Turki (Attaturk) dan menjadi presiden pertama. Makalah ini ingin mengungkapkan peran Mustafa Kemal dalam menghadapi sekutu dan factor-faktor yang menjadi pendorong keberhasilannya serta berbagai ide pembaharuannya.

            Mustafa Kemal dilahirkan di slonika, kota kecil kawasan Yunani tahun 1881. orangtuanya Ali Riza bekerja sehingga pegawai biasa di salah satu kantor pemerintah dimkota tersebut. 2 Ibunya bernama Zulaide Henim seorang sosok ibu yang sangat halus dan dalam perasaan keagamaannya sangat cendrung manginginkan anaknya kelak menjadi sarjana yang taat. 3
            Mustafa Kemal mengecap pendidikan dasarnya pada madrasah, namun tidak bertahan lama karena harus dikeluarkan gurunya sebab dia menentang. 4 Kemudian ia belajar di sekolah dasar modern di slonika dan tamat di tahun 1893. kemudian ia melanjutkan ke sekolah Menengah Militer di kota yang sama. Karena kecemerlangannya dan pintarnya disekolah ini, terutama dibidang matematika dan kemiliteran, akhirnya ia menamatkan sekolahnya di tahun 1895. lantas mendorongnya cepat masuk ke Sekolah Tinggi Militer di istambul tamat tahun 1899, hingga mendapat pangkat kepten. 

Dalam karir politiknya, ia bersama Ali Fethi dan ia menjadi kelompok kader yang menerbitkan surat kabar yang ditulis dengan tangan, hingga ia harus meringkuk di tahanan untuk beberapa waktu. Selanjutnya ia ditugaskan di syiria selama empat bulan dan selama itu pula ia mendirikan organisasi politik rahasia yang bernama hurrivet geniveeti hingga berhasil mendirikan cabang-cabang di Jaffa, Beirut, dan Jerussalem. Di slonika sendiri, dia aktif pada organisasi hoden and progress (persatuan dan kemajuan), ketika revolusi turki Muda meletus tahun 1908. 6
            Sedangkan di Benghazi, ketika perang italic di Tripoli (1811-1812), dia menjadi komandan kesatuan banghazi dan dinaikkan menjadi mayor. Selama perang Balkan 11 (1912-1913) dan kembali ke istambul dan diangkat menjadi kepala staff militer di Gellifort dan setelah berakhir dia diangkat menjadi atase Militer di sofia dengan pangkat kolenel . 7 Saat meletus perang dunia 1, Turki merupakan sekutu dari jerman, Mustafa Kemal ditugaskan di tokisdus sebagai Komandan divisi XIX guna mempertahankan selat Dardareja sehingga mampu menyelamatkan ibu kota Usmania dan mengubah jalannya perang dunia. Ketika dikirim ke Edirus, ia diangkat menjadi panglima Angkatan Bersenjata di Byarbakir dan berpangkat jendral, setelah berhasil merebut kembali Mush dan Bitti dari Rusia. Demikian pula ia diangkat menjadi panglima angkatan darat VII di Syiria di bawah falkeuhayn. Namun bukan senang dengan pangkat tersebut, akhirnya Mustafa kemal meletakkan jabatannya dan kembali ke Istambul. 
Di bulan agustus 1918 dia diangkat menjadi Komandan Angkatan Darat ke-7 dan tanggal 30 Oktober 1918 menggantika Jendral Liman Yen Sandera sebagai Panglima Kesatuan Angkatan Darat Yildirim. Dua minggu berselang, kesatuannya dibubarkan dan dia dipanggil ke Istambul pada tanggal 13 November 1918 dimana saat itu kapal-kapal sekitu tiba di Turki. klick untuk lebih lanjut dan Download

READ MORE - PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI MODERN (MUSTAFA KEMAL ATTATURK)

Kumpulan Artikel

Selasa, 22 Februari 2011
READ MORE - Kumpulan Artikel

Kumpulan RPP dan Silabus MTS/SMP

Silabus Aqidah Akhlak Semester I dan II

RPP Aqidah Akhlak Semester I dan II

    Silabus Fiqih Semester I dan II

      RPP Fiqih Semester I dan II


        READ MORE - Kumpulan RPP dan Silabus MTS/SMP

        Daftar Isi

        Site Not Found
        READ MORE - Daftar Isi

        PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI USMANI

        Senin, 21 Februari 2011

        PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI USMANI
        OLEH :
        NURSALIMAH
        Pendahuluan
        Sejarah menunjukkan pada abad ke 15 (ke 9 H) orang turki Usmani membuat debut di panggung sejarah, pada tahun 1455 (853H) mereka menjadi perhatian dunia, ketika Muhammad sang penakluk yang berusia 24 tahun telah merebut konstantinopel ibu kota kerajaan Romawi Timur. Kemenagan ini yang telah membuat umat islam selama 800 tahun dari keadaan sebaliknya, telah menggairahkan kembali seluruh dunia islam dan membangkitkan kembali. 1 Jatuhnya konstantinopel ini yang selama delapan abad tidak berhasil di jatuhkan oleh kaum muslimin,2 memberi bukti kekuatan turki Usmani benar-benar tangguh. 
                    Dengan ketangguhan tersebut Philip K Hitti mengatakan kerajaan Turki Usmani adalah kerajaan terbesar aiabad modern, yang berkuasa dari tahun 1282-1929 M. 3 Dalam limit waktu yang begitu panjang, banyak usaha-usaha pembaharuan yang dilakukan baik dalam bidang militer, pemerintahan, ekonomi maupun pendidikan. Ide-ide pemikiran pendidikan sampai masa kepemimpinan Sultan Mahmud keadaan pendidikan atau sekolah-sekolah menggunakan system tradisional, yang didomonasi 
        oleh para ulama dan orientasnya hanya pada masalah agama. Madrasah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan umum yang berada di kerajaan turki. Sedangkan disisi lain ilmu-ilmu umum sebagai penunjang kurang mendapat tempat dalam kurikulum madrasah. Kondisi ini disadari Sultan tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman modern. Maka sultan Mahmud memunculkan ide mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan ilmu-ilmu umum, disamping mendirikan sekolah umum dan sekolah sastra, siswa untuk kedua sekolah ini dipilih dari lulusan madrasah yang berperestasi. 4
                    Kiranya dari kebijaksanaan tersebut, penulis ingin melihat asal usul turki Usmani, bagaimana ide-ide pemikiran pendidikan, dan upaya apa saja yang dilakukan dalam pembaharuan pendidikan di Turki Usmani, dapat dilihat dalam bahasan selanjutnya.
        A. Asal – Usul dan Perkembangan Turki Usmani
                    Dalam catatan sejarah kerajaan Turki Usmani adalah kerajaan pertama yang paling lama bertahun, dibandingkan dua kerajaan besar lainnya, berdiri pada tahun 1282-1929 M.5 Kerajaan ini berasal dari keturunan Usman ibn sauji Ibn Art Hogol Ibn Sulaiman Syah Ibn Kia Alt. Silsilah kerajaan ini atas prakarsa bangsa Turki dari Kabilah Oghuz, suku Nomanik di asia kecil yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina.
        “dan ada pendapat lain” 7 Dalam kurun waktu yang panjang, sekitar 3 abad mereka pindah ke Turkistan, Persia, dan irak. Pada awalnya mereka tidak memeluk agama islam, baru sekitar abad ke- 19 atau abad 10 mereka masuk islam yang pada waktu itu menetap di Asia tengah. Kemudian pad aabad ke- 13 mereka mendapat serangan Mongol. Sehingga melarikan diri ke daerah barat. Akan tetapi ketika pemimpin terakhir kabilah ini (Sulaiman) meninggal dalam pertempuran munzikart, mereka terpecah dua, ada yang pulang ke daerah timur dan ada pula yang mencari pengsuian pada saudara-saudaranya (Orang Turki saljuq) yang tinggal di asia kecil, 8 yang dipimpin oleh Erthogrul putra Sualaiman.
                    Pada waktu itu mereka mengabdikan diri pada Sultan Alauddin 11, Sultan saljuq yang kebetulan sedang berperang debgan Dizantium. Mereka membantu Sultan tersebut yang Akhirnya mendapat kemengan. Sultan tersebutpun memberikan hadiah sebidang tanah di asdia kecil yang berbatasan dengan Dizantium ini adalah awal mereka untuk membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibu kota. Kemudian Ethgrul meninggal dunia pada tahun 1280, kepemimpinan di lanjutkan Usman yang memerintah 1290-1326 M. 
        Usman juga banyak berjasa kepada Sultan Alauddin 11, sehingga dia disenagi, 10 ia berhasil menduduki benteng-benteng Dizantium dekat kota Broessa. Kemudian pada tahun 1300 M kerajaan Saljuq mnedapat serangan dari bangsa Mongol sehingga Sultan Alauddin 11 terbunuh. Keturunannya tidak ada yang leyak menggantikannya maka tidak beberapa lama setelah ia meninggal wilayahnya terpecah-pecah menjadi karajaan-beberapa kerajaan kecil. 11 Sejak itulah Usman memproklamirkan dirinya sebagai Padisnya dan kerajaan Usmania dinyatakan berdiri, dengan penguasa pertama yaitu Usman yang sering disebut Usman 1. Ia mendapat dukungan dari berbagai lapisan pembesar Saljuq, maka seluruh bekas wilayah kesultanan saljuq menjadi wilayah keturunan turki Usamani dan menjadikan Brossa sebagai ibu kota resmi pada tahun 1326.12 Ia memperluas kerajaanya. 13
        Pada masa pemerintahan Orkhan yaitu sultan kedua dari kerajaan Usmani (726 H / 1326 M-761 H / 1359) dapat menaklukkan sebagian benua Eropa yaitu Azmir (Samirna) tahun 1327 M, thawasyanli (1338 M), Angkara (1354 M), dan Gilipornia (1330 M).

        Kemudian pada masa pemerintahan Murad 1 (sultan ketiga dari pemerintahan Usmani), 761 H / 359 M – 789 H / 1389 m, Ia terus melakukan perluasan daerah benua eropa dan memantapkan keamanan dalam negri. Ia menaklukkan Adrianovel (dijadikannya menjadi kerajaan baru), Marcedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian wilayah utara Yunani.
                    Pada waktu itu paus merasa cemas terhadap ekspansi yang dilakukan kerajaan Turki Usmani di Eropa Sehingga ia mengobarkan perang. Kan tetapi dikalahkan Sultan Biyazid 1 1389-1401 M (sultan keempat dari kerajaan Usmani). Peristiwa penghancuran sekutu Kristen eropa ini menjadi catatan penting bagi umat islam dalam sejarah peradaban islam.
                    Setelah Biyazid 11 ekspansi kerajaan Usmani lama berhenti. Tentara Tuki Usmani mengalami kekalahan dengan tentara Mongol yang dipimpin Timur Lenk di Asia kecil. Biyazid dan putranya tertawan dan wafat dalam tawana tahun 1403 M. 14 Kekalah ini membawa akibat buruk bagi kerajaan Turku Usmani , penguasa-penguas saljuq di Asia kecil melepaskan diri dari Turki Usmani. Putra-putra Biyazid saling berebut kekuasaan. Keadaan buruk ini berlangsung sepuluh tahun dan berakhir setelah sultan Mahmud 1 (1403-1421 M) yaitu sultan kelima dari kerajaan Turku Usmani dapat mengatasinya. Ia mengadakan perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negri.
                    Usaha ini dilanjutkan Murad 11(1421-1451 M) dan mencapai puncak kemajuannya kembali pada masa Mahmud 11 (1451-1484 M), dimana ia berhasil merobohkan banteng konstatinovel dan kaisar konstantin 1X mati terbunuh.

        Peperangan ini terjadi pada 6 april-29 mei 1453 M. dalam peperangan ini sultan dibekali 300.000 prajurit dan sebuah pasukan altileri yang tangguh. Kekuatan armadanya yang mengepung negri itu bukan saja dari darat tetapi juga dari laut yaitu 120 kapal perang. Kemudian dilanjutkan Sultan Salim (1512-1520 M). akan tetapi dia mengalihkan perhatiaanya kearah timur dengan menaklukkan dinasti Shafawi (Syi’ah) di Persia, Syria, dan dinasti mamalik di Mesir.
                    Ekspansi ini dilanjutkan sultan Sulaiaman Al-Qanuni (1520-1566 M) dengan tidak melihat timur atau barat, akan tetapi seluruh wilayah Turki Usmani mereka berhasil menguasai Balgrado dan pulau Rodlress tahun 1522 M seerta wilayah Afrika Utara, sehingga wilayah kekuasaannya mencakup Asia kecil, Armenia, Irak,Suria, Hijaz serta Yaman di asia, Mesir, Libia, Tunisia, al-Ajazair di Afrika, Yunani, Bulgaria, Yugoslavia, Albania, Hongaria, Rumania di Eropa. Setelah sultan Sulaiman meninggal terjadi perebutan kekuasaan diantara putra-putranya yang menyebabkan kemunduran kerajaan turki usmani.
        B. Lahirnya Ide-Ide Pemikiran Islam
        Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketinggalan kaum muslimin dari bangsa-bangsa eropa dari berbagai bidang kehidupan ini, menjadi awal lahirnya ide-ide pemikiran pendidikan di Turki, telah timbul mulai abad ke-11 H / 17 M dengan kekalahan-kekalahan yang diderita kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara-negara Eropa. Kekalahan-kekalahan 15

        tersebut mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan kebudayaan bangsa Eropa pada masa itu. 16
        Tepatnya pada pemerintahan Sultan Ahmad 111 mengadakan pembaharuan didalam kerajaan Turrki, namun pembaharuan –pembaharuan Sultan Ahmad 111 bisa  dikatakan belum berhasil. Sepaninggal Sultan Amad Turki terus mengadakan pembaharuan, sebagaimana dikatakan Abu Hasan Ali Nadawi bahwa sultan Salim 111 ( 1789-1807 M) berusaha melakukan pembaharuan, 17 serta menyeluruh, tetapi hasilya belum tercapai sebagaimana yang diharapkan. Kondisi turki masih belum banyak berubah dan masih banyak tertinggal di Eropa. Melihat hal tersebut, Sultan Mahmud 11 yangb naik tahta pada tahun 1807 M, terus melakukan pembaharuan yang telah dirintis pada pendahulunya.
        Sultan Mahmud 11 melihat bahwa Turki pernah mengalami masa kejayaan, yaitu puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qadawi, pada masa itu menjadi Negara Adikuasa, kemajuan terdapat di segala bidang, sehingga mengalahkan Negara-negara Eropa. Tetapi tatkala beliau naik tahta, kejayaan itu sudah tidak berada pada Turki, bahkan Turki jauh tertinggal dari Negara-negara Eropa, melihat hal ini sultan Mahmud 11 berkeinginan untuk mengembalikan turki pada masa kejayaannya dengan mengadakan pembaharuan dalam pendidikan dan bidang lainnya.
        READ MORE - PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI USMANI

        KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HASAN LANGGULUNG

        Jumat, 18 Februari 2011

        KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT
        HASAN LANGGULUNG
        Oleh
        Nursalimah
        PENDAHULUAN
                    Membicarakan pendidian islam satu hal yang tidak ada selesainya, paling tidak disebabkan oleh dua hal, pertama pendidikan itu sendiri memang harus berkembang dilihat dari wataknya sendiri. Kedua perkembangan pendidikan itu harus sejalan dengan perkembangan jalan.
        Untuk mengolah semua ini adalah tugas ahli pendidikan agar mudah dalam menerapkan pembelajarannya, dalam kehidupan manusia yang telah di anugrahi akal untuk berfikir serta berbagai potensi lainnya. Dalam berbagai persoalan dalam dunia pendidikan seperti mengenai unsure-unsur pendidikan seperti : tujuan pendidikan, dasar pendidikan, metode pengajaran, kurikulum, pendidik, peserta didik dan eveluasi sebagai standart untuk tercapainya tujuan suatu proses pembelajaran.
        Menyikapi persoalan di atas telah banyak melahirkan sejumlah tokoh di berbagai pelosok dunia islam, termasuk di Indonesia. Salah satunya Hasan Langgulung, yang berupaya untuk memberikan kontribusinya dalam mengembangkan pemikiran pendidikan islam sebagai langkah konkrit dalam ikut menyelesaikan berbagai problematika system pendidikan islam dan menghendaki adanya keutuhan “ system pendidikan islam modern”.
        Adapun yang ingin di ungkapkan dalam makalah ini adalah bagaimana sebenarnya pendapat Hasan Langgulung tentang unsure – unsure pendidikan islam agar sesuai dengan perkembangan zaman dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini.
        1. Esensi Dan Pengertian Pendidikan Islam

        Menurut hasan langgulung istilah pendidikan yang dalam bahasa inggris adalah education, berasal dari bahasa latin yaitu educere, yang berarti memasukkan sesuatu, barangkali memasukkan ilmu ke kepala seseorang. Dalam hal ini menurut beliau ada tiga hal yang terlibat  yaitu: ilmu, prosese memasukkan ke kepala orang, jadi ilmu itu memang masuk ke kepala.1
        Dalam makna yang lebih luas hasan langgulung mengartikan pendidikan sebagai usaha memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat.2 Dengan kata lain hasan langgulung juga mengatakan bahwa pendidikan suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan, atau peradaban untuk memeliahara kelanjutan hidupnya.3 Selanjutnya menurut hasan langgulung menjelaskan bahwa pendidikan itu amat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini agar mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.
        Sebagai sesuatu yang sangat urgen, maka fungsi-fungsi pendidikan itu beliau ungkapkan sebagai berikut :
        1.               Menyiapkan generasi mudah untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan disini berkaitan  dengan kelanjutan hidup (survival) masyrakat itu sendiri.
        2.               Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dengan generasi tua kepada generasi muda.
        3.               Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan masyrakat yang menjadi syarat mutlak untk kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakat dan peradaban. 4  
        Sebagai sebuah proses pemindahan nilai-nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya, maka proses pendidikan tersebut menurut Hasan Langgulung dapat dilakukan dengan macam-macam jalan, yakni :
        1.   Melalui pengajaran, dalam hal ini berarti pemindahan pengetahuan atau kno
        knowledge.
        1. Melalui latihan
        2. Melalui indokrinasi yaitu proses yang melibatkan seseorang meniru atau
         mengikuti   apa yang diperintahkan oleh orang lain. 5
        Dalam memberikan pengertian terhadap pendidikan, Hasan Langgulung juga memandangnya dari tiga segi, yakni :
        1. Dari sudut pandangan masyarakat.
        2. Dari segi pandangan individu.
        3. Dari segi proses antara individu dan masyarakat. 6
        Untuk membahas lebih jauh tiga point di atas : Pertama, dari seegi pandangan msyarakat, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan.
        Atau dengan kata lain, menurut beliau, masyarakat mempunyai nilia-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. 7  nilai-nilai yang ingin disalurkan itu bermacam-macam, ada yang bersifat intelektual, seni, politik, dan lain-lain.
        Kedua, dilihat dari segi individu, pendidikan menurut hasan langgulung berarti pembangunan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. 8  Dalam hal ini hasan langgulung mengibaratkan individu laksana lautan yang dalam penuh mutiara  dan bermacam-macam ikan, tetapi tidak tampak. Ia masih berada di dasar laut, ia perlu dipancing dan di gali supaya dapat menjadi makanan dan perhiasan bagi manusia. Potensi, bakat ataupun kemampuan individulah yang dituntun untuk menggali mutiara tersebut dan mengubahnya menjadi emas dan intan sehingga menjadi kekayaan yang berlimpah untuk kemakmuran masyarakat.

        Dalam istilah lain berkenaan dengan pemahaman, hasan langgulung tentang pendidikan dilihat dari individu, pendidikan adalah proses menampakkan (manifestasi) aspek-aspek yang tersembunyi (latent) pada anak didik. 9
        Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemakmuran suatu masyarakat bergantung kepada kesanggupan masyarakat tersebut menggarap kekayaan yang terpendam pada setiiap individunya. Dengan kata lain, kemakmuran masyarakat tergantung kepada keberhasilan pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap individu.
        Ketiga, dilihat dari segi proses (transaksi), maka pendidikan itu menurut hasan langgulung adalah proses memberi dan mengambil, antara manusia dan lingkungannya dalam rangka mengembangkan dan menciptakan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk merubah dan memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya. Dalam istilah lain beliau katakana sebagai interaksi antara potensi dan budaya, dimana kedua proses ini berjalan sama-sama, isi mengisi antara satu dengan yang lain. 10
        Hasan langgulung juga sepakat dengan tokoh pendidikan lain dalam menggunakan beberapa istilah dalam bahasa arab untuk pendidikan. menurut beliau, kata pendidikan dapat disebut juga dengan ta’lim () sesuai dengan firman allah s.w.t. yang berbunyi:


         Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar”11
        B. Dasar Pokok Dan Tujuan Pendidikan Islam
        Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka pendidikan islam memerlukan azas atau dasar yang dijanjikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi peleksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik kea rah pencapaian pendidikan. oleh karena itu, dasar pokok yang terpenting dari pendidikan islam menurut hasan langgulung adalah al-quran dan hadits. 12
        Ada beberapa alasannya kenapa alquran dijadikan sebagai dasar pokok pertama dalam pendidikan islam, yaitu :
        1. Al-quran sangat menghormati manusia.
        2. Al-quran memberikan bimbingan ilmiah
        3. Isi al-quran tidak bertentangan dengan fitrah manusia
        4. Kisah (cerita) yang ada didalam al-quran bertujuan sebagai pendidikan
        5. Al-quran sangat memperhatikan dan sekaligus memeliahara masalah-masalah sosoal. 13
        Selain dari dua sumber dasar pokok pendidikan islam diatas, sumber lain adalah  qaul-alshabat (pendapat atau perkataan sahabat), masalih ar-mursalah (suatu persoalan dilihat tingkat maslahat dan segi positif yang dikandungnya), ‘urf (kebiaasaan atau adat yang sesuai dengan ajaran islam), dan pemikiran hasil ijtihat intelektual muslim (pendapat tokoh-tokoh islam pada zamannya). 14
        Tujuan pendidikan pada dasrnya merupakan perubahan yang diinginkan dan diusahan dalam proses pendidikan, baik pada aspek tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya maupun kehidupan bermasyarakat serta alam sekitarnya. Menurut hasan langgulung, tujuan pendidikan merupakan perkara yang terpenting, sebab ia menentukan kandungan dan metode pendidikan. 15 

        Untuk mencapai tujuan tersebut , menurut hasan langgulung haruislah berangkat dari berbagai dasar pokok pendidikan yang pada hakekatnya adalah ajaran islam itu sendiri. Adapun dasar – dasar pokok pendidikan islam itu yaitu:
        1. Keutuhan (syumuliah)
        2. Keterpaduan
        3. Kesinambungan
        4. Keaslian
        5. Bersifat praktikal
        6. Kesetiakawanan
        7. Keterbukaan. 16
        lebih lanjut hasan langgulung mengatakan bahwa berbicara tujuan pendidikan  tak dapat tidak mengajak kita berbicara tentang tujuan hidup, sebab pendidikan bertujuan untuk  memelihara kehidupan manusia. Oleh karena itu, perbincangan tentang tujuan juga mengharuskan kita membicarakan sifat – sifat asal manusia menurut pandangan islam, sebab pada manusia itulah di cita-citakan sesuatu yang ditanmamkan oleh pendidikan.  17
                 Dengan demikian tujuan pendidikan islam adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai kholifah fi al-ardh.18 lebih tegas lagi Hasan Langgulung mengatakan sebagaimana yang diungkapkan H.M Taufik, bahwa tujuan pendidikan islam harus dirumuskan sebagai arah yang akan dituju manusia secara esensi supstansial, yakni kesempurnaan hidup sesuai citra bagi peenciptaan manusia. 19 
        C. Unsur – unsure Pendidikan Islam

        1. Tujuan Pendidikan Islam
        Dalam hal ini kata tujuan dan maksud digabungkan pengertian sekaligus. Tujuan pendidikan islam yaitu ada tujuan akhir, tujuan umum dan tujuan khusus.
        Tujuan akhir pendidikan islam itu dapat di nyatakan sebagai berikut:
        1. persiapan dunia dan akhirat
        2. perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan islam.
        3. persiapan menjadi warga Negara yang baik.
        4. perkembangan yang menyeluruh dan berpadu bagi pribadi pelajar (tidak split personality) 20
        Senada dengan pendapat diatas Haidar Putra Daulay menjelaskan ada 3 tujuan pokok pendidikan islam yaitu:
        1. tercapainya tujuan hubungan allah dengan manusia.
        2. tercapanya tujuan hubungan manusia dengan manusia
        3. tercapainya tujuan hubungan manusia dengan alam. 21


        2.. Kurikulum Pendidikan Islam
        Kurikulum merupakan penuntun bagi guru dalam melakukan tugasnya sesuai dengan bidang studi serta tingkatan kelas yang dihadapinya. Secara luas pengertian kurikulum dapat diartikan sebagai : “ Seluruh usaha sekolah untuk merangsang anak belajar, baik didalam kelas maupun dihalaman sekolah atau diluar sekolah”. 22
                    Sedangkan menurut S nasution, sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. apa yang direncanakan biasanya bersipat ideal, sesuatu cita – cita tentang manusia atau warga Negara yang dibentuk. Apa yang dapat diwujudkan dalam kenyataan disebut kurikulum real. 23
        Begitu urgennya kurikulum dalam pendidikan, banyak diantara para tokoh membuat konsep pemikiran tentang kurikulum diantaranya adalah Hasan Langgulung sebagai seorang pemikir, Ia merasa bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan khususnya pendidikan islam. baginya kurikulum dapat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. karena itu, baginya kurikulum pendidikan sangat berbeda dengan pendidikan modern yang sekuler, dimana sebagai penentu kurikulum itu adalah kekuatan social yang berkuasa pada suatu ketika jamannya, seperti abad 19 dan 20 sebagai penentu kurikulum adalah ilmu saince dan teknologi sedangkan pada abad pertengahan adalah agama Kristen, sedangkan sebelumnya sebagai penentunya seni. Berbeda halnya dengan pendidikan islam sebagai penentu arah kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi adalah Al-qur’an dan hadist. Artinya kurikulum pendidikan islam tetap menjadikan Al-Qur’an dan hadist sebagai trust penentu dalam menyusun pendidikan islam. 24    

                    Hasan langgulung menjelaskan lebih rinci bahwa kurikulum pendidikan islam itu lebih dulu memahami fungsi agama bagi islam dalam kehidupan masyarakat dan individu pada umunya dapat disimpulkan sebagai berikut :
        1. fungsi spiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman
        2. fungsi psikologis yang berkaitan yang berkaitan dengan tingkahlaku individual termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat manusia ke derajat yang lebih sempurna.
        3. fungsi social yang berkaitan dengan aturan-aturan yang menghubungkan manusia dengan manusia lainnya atau masyrakat, karena masing-masing menyadari hak-hak dan tanggungjawabnya untuk membentuk masyarakat yang harmonis dan seimbang.
        Ketiga fungsi agama diatas menurut Hasan Langgulung harus tergambar dalam tujuan pendidikan islam khususnya disekolah menengah. 25
        Lebih lanjut ia berbicara bahwa tujuan pokok pendidikan islam tersimpul dalam kata fadhilah  (sifat yang utama). Sedangkan jiwa pendidikan islam adalah pendidikan akhlak, sebab tujuan pertama dan utama pendidikan islam adalah menghaluskan akhlak dan mendidik jiwa. 26
                    Berdasarkan dari beberapa defenisi diatas penulis berpendapat bahwa kurikulum merupakan tatanan materi yang disusun oleh sekolah bagi anak didik guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, kurikulum tersebut diberikan kepada anak sesuai tingkat pendidikannya disekolah, jadi kurikulum yang diberikan oleh sekolah apabila tidak sesuai dengan jenjang umur dan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan siswa maka kurikulum tersebut tidak dapat di distribusikan sesuai dengan yang di butuhkan oleh siswa.
                    Hasan Langgulung menjelaskan berbicara kurikulum paling tidak mencakup 4 point, yaitu:
        1. Tujuan yang berasal dari falsafah,
        2.  Pengetahuan yang berasal dari teori,
        3.  Cara mengajarkan pengetahuan diambil dari falsafah dan lain-lain,
        4.  Ditentukan melalui penilaian (evaluasi)

        3. Peserta Didik

        Peserta didik salah satu komponen dalam system pendidikan islam berbeda dengan komponen-komponen lain, dalam system pendidikan peserta didik adalah orang yang sedang berada dalam pase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun pisikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.  27

        Samsul Nijar mendeskripsikan 5 kriteria peserta didik yaitu:
        1. peserta didik bukanlah miniature orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
        2. pesertadidik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.
        3. peserta didik adalah makhluk allah yang memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh factor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
        4. peserta dididk merupakan dua unsure utama jasmani dan rohani,unsure jasmani memiliki daya pisik dan unsure rohani daya akal hati nurani dan nafsu.
        5. peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis. 28


        1. Metode Pengajaran

        Untuk mengetahui defenisi metode pengajaran, penulis mengutip beberapa definisi yang diberikan oleh pakar pendidikan dan ahli bahasa sebagai berikut:
                    Pengertian metode secara umum, menurut kamus bahasa Indonesia berarti “ cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya), cara kerja bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. 29
                    Menurut Abdurrahman Mas’ud metode diartikan sebagai cara dalam proses belajar mengajar bagi seorang guru serta upaya perbaikan komprehensif dari semua elemen pendidikan.  30 pengertian lain ialah tekhnik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas baik secara individual maupun secara kelompok/ klasikal, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

        Hasan langgulung memberikan penjelasan tentang metode pengajaran adalah jalan untuk mencapai tujuan. Jadi jalan itu bermacam-maccam, begitu juga dengan metode. Tidak ada metode yang terbaik untuk segala pelajaran. Mungkin ada yang baik untuk matapelajaran tertentu oleh guru tertentu dan oleh guru tertentu tetapi belum tentu untuk metode dan guru yang berbeda. 31 Hasan Langgulung secara luas menjelaskan bahwa pelajaran agama islam sendiri bukan hanya satu segi. Ada segi kognitif, seprti tentang fakta-fakta sejarah, syarat dan rukun sembahyang dan ibadah lainnya. Ini adalah fakta yang tidak berubah. Metode yang digunakan tentunya metode yang digunakan seperti dalam mengajarkan fakta-fakta yang lain dalam ilmu yang lain.
        Tetapi seperti diketahui aspek agama yang lebih penting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan effektif dan terbukti dalam ranah (wilayah) tingkah laku (behavioral). Tentunya metode yang digunakan tidak bisa digunakan seperti metode pengajaran yang berhubungan dengan fakta atau ranah kognitif.
                    Menumbuhkan cinta terhadap al-Qur’an (ranah efektif) boleh dipakai dengan metode perlobaan (musabaqah) dan perlombaan pidato. Aspek behavioral juga tidak dapat diajarkan dengan memamkai metode penyampaian fakta, tetapi menyuruh murid dengan memainkan peran tertentu (role playing) baik melalui pentas ataupun melalui persatuan di sekolah, atau persatuan di bidang agama, dakwah, dimana masinh-masing diberi peranan tertentu sesuai dengan tujuan untuk mencintai dan mengamalkan al-Qur’an.
                    Mengenai penggunaan alat-alat belajar, tentu sangat berguna kalau kita gunakan peta-peta dan gambar-gambar, seperti materi zakat dan haji. 32 penulis menyimpulkan bahwa Hasan langgulung berpendapat bahwa metode pengajaran itu sangat kondisional dan situasional. Artinya seorang guru bisa memilih dan menggunakan metode yang ada sebagai berikut :
        1. Metode ceramah
        2. Metode Tanya jawab
        3. Metode diskusi
        4. Metode pemberian tugas belajar/reesitasi
        5. Metode demonstrasi dan eksperimen
        6. Metode kelompok
         
        1. Metode sosiodrama dan bermain peranan
        2. Metode karya wisata
        3. Metode drill ( latihan siap)
        4. Metode system regu (team teaching) ditetapkan sesuai dengan kondisi waktu dan keadaan.
        Hasan Langgulung pada kesempatan lain menjelaskan lebih mendalam bahwa pengajaran meliputi :
        1. Manejerial, administrasi, kepegawaian, pendidikan guru (teacher education), buku-buku teks (teks book development).
        2. Tekhnologi pendidikan (education technology), audio visual, teaching aid.
        Metodologi mencakup seluruh aspek proses belajar mengajar bisa lebih baik dengan kata lain, bagaimana (how), apa(what), dan siapa (who). Artinya bagaimana metoda yang digunakan, apa materi pelajarannya, siapa yang diajarkan dan siapa yang mengajar. 33 semua aspek ini menurut Hasan Langgulung harus menjadi objek kajian metodologi pengajaran, jadi tidak bisa dipisah satu dengan yang lain, karena kalau terpisah justru mengakibatkan pemahaman yang tidak komprehensip. 

        5. Tenaga Pendidik
        Kami berpendapat bahwa untuk memberikan defenisi operasional, tidak dapat tidak kita harus kembali meneliti apa arti guru itu sendiri sebagai profesi dan fungsinya dalam masyarakat. Sebab membincangkan tentang latihan guru dalam konteks dunia sekarang tanpa melihat latar belakangnya, asal mulanya, dan sejarah perkembangannya, adalah laksana orang yang mau menangkap ular hanya dengan memegang ekornya saja.
        Bukan saja ular tidak akan ditangkapnya tetapi ia juga akan membahayakan dirinya sendiri, kalau ular itu akan berbalik mematuknya. Sekarang kita sering mendengar pepatah senjata makan tuan, sepatutnya ia merupakan alat kita untuk mencapai tujuan, tetapi sebab kita tidak tau asal usul senjata yang kita gunakan itu, kita meminjamnya dari orang lain tanpa mengetaui cara menggunakannya, akhirnya kita menjadi mangsanya. Begitu juga keadaan dengan guru sebagai sutu senjata untuk mencapai tujuan pendidikan.
              Dalam uraian singkat diatas, nampak bagaimana konsep dan fungsi guru dalam masyarakat itu selalu berubah-ubah. Dalam konteks pendidikan islam, pendidik disebut dengan murabbih, muallim dan muaddib. Kata murabbih berasal dari kata rabba, yurabbi
        Kata muallim isim pail dari allama, yuallimu sebagaimana ditemukan dalam al-Qur’an (Q.S  2: 31.). sedangkan kata muaddib berasal dari addaba, yuaddibu seperti sabda rasullah: “ allah mendidikku, maka ia memberikan kepadaku sebaik-baik pendidikan”.  demikianlah pendapat Hasan Langgulung tentang pendidik dalam dunia pendidikan secara etimologi.
                    Sedangkan secara terminalogi adalah pendidik adalah orang yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia. 34

        1. Evaluasi Pendidikan  Islam

        Evaluasi pendidikan berasal dari bahasa inggris evaluation, yang berarti tindakan atau proses untuk menentukan nilai seseuatu. Atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan. dalam bahasa arab evaluasi dikenal dengan khataman sebagi cara menilai hasil akhir dari proses pendidikan.  35
                    Hasan langgulung menjelaskan bahwa evaluasi berhubungan erat dengan tujuan pendidikannislam itu sendiri. Penilaian berusaha menentukan apakah tujuan pendidikan itu sudah tercapai. Ia mencontohkan evaluasi pendidikan itu seprti evaluasi menyetir mobil yaitu muulai dari starter, memnekan gas, rem, isyarat lampu dan lain-lain. Jadi semua harus diperiksa apakah masih ada membuat kesalahan atau tidak.
                    Jadi evaluasi pendidikan menurut Hasan Langgulung tergantung tujuan yang ditetapkan dalam pendidikan, misalnya apakah pendidikan itu untuk tujuan kerja berarti hanya yang mampu kerja saja yang lulus ujian. Tetapi sebenarnya tujuan pendidikan islam itu harus lebih luas dari itu menurun Langgulung yaitu : berbakti kepada allah, maka criteria yang digunakan adalah kebijaksanaan (wisdom), budi mulia (virlue).
                    Hasan Langgulung menyoroti evaluasi yang ada disekolah-disekolah yang ada pada saat ini tidak berjalan dengan baik, tidak objektif artinya penilaian yang hanya menilai pencapaian murit-murit dalam kelas sangat berat sebelah, sebab hanya menilai.....Klick Lebih Lengkap dan Download
        READ MORE - KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HASAN LANGGULUNG

        PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN (TINJAUAN FILOSOFIS FAZLUR RAHMAN)

        OLEH :
         NURSALIMAH

        Pendahuluan
        Fazlur Rahman, sebagai sosok pemikiran islam Pakistan bukan lah seseorang sarjana pendidikan. 1 Walaupun ia seorang praktisi pendidikan sehingga secara objektif agak sulit merekonstruksi pemikiran pendidikan islam Fazlur Rahman.
                    Berangkat dari pengalaman keagamaan yang diprolehnya dari barat. Sebagai seorang ilmuwan, ia merasa terpanggil untuk menyelesaikan problema pendidikan yang dialami oleh Negara-negara islam. khususnya Pakistan.
        Ia melihat bahwa, pendidikan dinegara islam ibarat yang kehilangan induk-induk lagi benar-benar mencerminkan al-Qur’an sebagai landasan dasar pendidikan islam. pendidikan di Negara-negara islam lebih banyak bersifat defensive, tanpa adanya akomodatif dan selektif, sehingga berdampak kepada munculnya kejumudan di dunia islam.
                    Realita pendidikan islam yang kondusif ini, mendorong fazlur Rahman menggulirkan ide dan tawaran kebijakan demi perbaikan pendidikan di Negara-negara islam yang setidaknya akan terangkum dalam pembahasan.

        Fazlur Rahman merupakan seorang pemikir liberal yang lahir pada tanggal 21 september 1919 di daerah barat laut Pakistan. 2 Ia dibesarkan dalam keluarga yang bertradisi mazhab Hanafi, sebuah mazhab yang lebih bercorak rasionalistik. Namun ia berusaha melepaskan diri dari belenggu mazhab-isme yang eksklusif tersebut. 3
        Disamping bersekolah di madrasah secara formal, ia juga belajar agama dari ayahnya, seorang kyai alumni deoband. Namun, ajaran ayahnya yang berakar tradisional tidak banyak mempengaruhinya.
        Fazlur Rahman menyelesaikan MA-nya di Universitas Punjab pada tahun 1942 dan menyelesaikan doctor filsaftnya di Universitas Oxford pada tahun 1949. di Universitas ini, ia giat mempelajari bahasa-bahasa barat, 4 sehingga sangat membantu dalam memperluas wilayah pengetahuan keislamannya.
        Setelah menyelesaikan doktornya, Ia tidak pulang ke Pakistan. Namun, ia mengajar beberapa tahun di Durham University, Inggris. Di sini, ia berhadapan dengan konflik pribadi secara intens antara pendidikan modern dan tradisional, serta melahirkan karya orisinilnya Prophecy in Islam : Philosophy and Orthodoxy.
        Fazlur Rahman kembali ke Pakistan, di awal tahun 60-an. Ketika itu di Pakistan seeding terjadi perdebatan antara berbagai kelompok islam dalam menentukan struktur islam yang relevan untuk Pakistan. 6
        Pada bulan Agustus 1962, Fazlur Rahman menjadi direktur istitut pusat penelitian Pakistan. Posisi ini memungkinkannya untuk mengaktualisasikan penemuan al-Qur-an yang pakistansi yang rekonstruksinya dalam menatap tantangan modernitas. Ia merasa bertanggungjawab menginterprestasikan islam dalam terminology rasional dan saintifik untuk menjawab tuntutan-tuntutan suatu masyarakat modern yang progresif. 7
        Segala pemilihan umum 1964, Presiden Muh Ayub Khan menunjuknya sebgai anggota Dewan Penasehat ideology islam, yang bertugas membuat rekomendasi spesifik dalam bidang kebijakan dan hokum islam. Sehingga, Ia pun terlibat instens dalam upaya menafsirkan kembali islam dalam istilah-istilah yang rasional dan ilmiah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 8
        Pada tanggal 5 september 1968, Fazlur Rahman mengundurkan diri selaku Direktur Institut  Pusat Penelitian Pakistan, dan masih menempati posisi sebagai anggota dewan penasehat ideology islam Pakistan.

        Namun, jaban ini juga dilepaskannya pada tahun 1969. Suasana yang konservatif dan selalu bersitegang, membuatnya tidak tenang.
        Akhirnya, ia Hijrah ke Amerika mengembangkan pemikirannya di Universitas Chicago dan menjadi seorang guru besar yang dihormati. 9 Ia menyadari bahwa Negara Pakistan “belum dewasa” secara intelektual.
                    Secara akademis, Fazlur Rahman bukanlah Seorang sarjana educational concentration. Namun, keprihatian terhadap situasi umat islam secara global, khususnya dalam bidang pendidikan, telah memotivasinya untuk berbicara tantang pendidikan. Ia melihat bahwa pada abad-abad pertengahan, sebelum datangnya dampak Barat. Telah terjadi kemerosotan bahkan kemacetan kehidupan intelektual islam. 10
                    Di berbagai lembaga pendidikan islam, terdapat perbedaan penting antara sains-sains agama dan sains-sains rasional (al-‘ulum al-naqliyah wa al-‘lum al aqliyah) yang semakin kaku dan mencekik. Sesudah abad ke-12 dan 13, tradisi filsafat yang bertingkat tinggi hanya hidup di Iran. Di Arab, filsafat ditendang dari kurikulum dan di cap sebagai non-religius. Sementara itu di retorika, kefasihan berbahasa dan teologi menududki posisi yang semakin mapan pada abad ke-14. Di Al-azhar, retorika, teologi dan hukum mengambil alih posisi filsafat dan sains. Di India praktis tidak ada kajian-kajian yang berkembang. 11
        Hal ini cukup menggambarkan bahwa. Tidak ada kreatifitas islam abad pertengahan, yang ada hanyalah pengamburan energi intelektual. Kondisi ini kahirnya diperburuk lagi dengan hadirnya barat, sebagai penguasa negri-negri islam. hegomoni barat terhadap negri-negri muslim telah memperlemah umat islam, baik secara politis maupun intelektual, singga praktis umat islam tidak ada menunjukkan indenpendensinya dalam berbagai lapangan kehidupan. Meskipun penguasa barat memperkenalkan system pendidikan baru, namun dalam kenyataannya, system tersebut dirancang untuk memperkuat kekuasaan.
                    Persoalan ini bertdampak kepada pemecahan umat islam, sebahagian membela mati-matian gagasan pranata-pranata barat, 12 sementara sebahagian lainnya menolak mentah-mentah apa saja yang datang dari barat. 13 Diskursus yang cukup panjang ini ikut andil menyebabkan kefakuman intelektual muslim.
                    Ketika negri-negri muslim memperoleh kemerdekaan dari kolonialisme Barat, maka muncul masalah riil, yaitu : bagaimana merumuskan islam yang positif yang actual bagi masyarakat modern. Dalam aspek pendidikan, Fazlur Rahman melihat bahwa :
        1. Pendidikan di negri-negri muslim pada dasarnya hanya merupakan kelanjutan dari pendidikan colonial.
        2. Pendidikan dilembaga-lembaga keagamaan tradisional, dalam kenyataannya, sedang mengalami kemerosotan yang cepat.
        3. Pendidikan modern term-term professional tekhnologi (insyinyur, dokter) tampaknya telah merampas posisi pretise yang dulu diduduki oleh pendidikan tradisional. 14
        Hal ini menyebabkan tidak ada pendidikan yang kreatif, kecuali hanya semacam penerusan yang pasif terhadap system pendidikan zaman penjajahan.
                    Walaupun terdapat kesadaran akan  adanya dikotomi system pendidikan, namun semua upaya kea rah integritas tersebut, menurut Fazlur Rahman, pada umumnya tidak membuahkan hasil. Disinilah, Fazlur Rahman mencoba merumuskan suatu tawaran konsep, yaitu : berupaya menciptakan nilai-nilai universal islam dengan pendekatan metafisika  yang berdasarkan al-Qur’an. Menurutnya, sebuah pandangan dunia islam menyeluruh harus terlebih dahulu diupayakan, agar berbagai usaha intelektual menjadi koheren sebagaimana dikehendaki islam, serta adanya usaha menciptakan pemikir yang berkapasitas berfikir konstruktif dan positif. 15  

                    Suatu realita pendidikan yang tidak dapat dipungkiri pada abad modern adalah, munculnya berbagai problema dalam dunia pendidikan islam. Melihat hal ini,
        Fazlur Rahman, sebagai seorang pemikir islam, mencoba mengarahkan pikiran dan tenaganya untuk mengatasi tersebut. Problema-problema pendidikan tersebut dapat
        diklasifikasikan kepada empat bidang yaitu : tujuan pendidikan, dikotomi system pendidikan, anak didik dan peralatan pendidikan.
        1. Tujuan Pendidikan
        Menurut Fazlur Rahman, strategi pendidikan islam, yang ada tidak benar-benar di arahkan kepada tujuan yang positif, tetapi lebih cendrung bersifat difensif, yaitu menyelamatkan pikiran kaum muslim dari pencemaranyang ditimbulkan gagasan-gagasan barat berbagai disiplin ilmu. 16
        Mengatasi problema tersebut, menutut Fazlur Rahman ada beberapa hal yang harus dilaksanakan :
                    Pertama, tujuan pendidikan islam yang bersifat defensive dan cendrung berorientasi hanya kepada kehidupan akhirat, harus segera diperbaharui. Tujuan pendidikan islam harus dioreantasikan kepada kehidupan dunia dan akhirat serta bersumber kapad al-Qur’an. 17
                    Kedua, bebas psikologis umat bislam terhadap barat harus dihilangkan. Karenanya perlu ada acara islam yang menyeluruh secara histories dan sistematik tentang disiplin perkembangan ilmu islam dengan berpegang kepada al-Qur’an.
                    Ketiga, sikap negative umat islam terhadapa ilmu pengetahuan harus dirubah. Karena menurutnya ilmu pengetahuan tidak ada yang salah, yang salah adalah penggunaannya. Klick Lebih Lengkap dan Download
        READ MORE - PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN (TINJAUAN FILOSOFIS FAZLUR RAHMAN)