tag:blogger.com,1999:blog-64867423756215439772024-03-08T04:03:02.063-08:00Pendidikan IslamAgama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-27960788154230678342011-04-15T18:25:00.000-07:002011-04-15T18:37:30.061-07:00Abu Bakar Ash-Shiddiq<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Nama dan Nasib Beliau Radhiallahu ‘Anhu</b></span><br />
<b> </b> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html">Nama Abu Bakar ash-Shiddiq</a> yang sesungguhnya adalah Abdullah bin Abu Quhafah – Usman – bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al-Quraisy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai, kakek yang keenam. Dan ibunya adalah <i><b><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html">Ummu al-Khair binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim</a></b></i>. Ayahnya diberi kuniyah (sebutan panggilan) <b><i>Abu Quhafah</i></b>.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq dijuluki <b><i>Atiq</i></b>, karena wajahnya yang cakep dan gagah (sebagaimana hal itu dikatakan oleh Ibnu Ma’in, al-Laits bin Sa’ad dan juga oleh putrinya Aisyah radhiallahu ‘anhum). Imam Thabari menyebutkan dari jalur Ibnu Luhai’ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu’taq dan ketiga Utaiq.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Mus’ab bin az-Zubair berkata, ‘Segenap ummah telah ijma’ tentang gelar yang diberikan kepada beliau radhiallahu ‘anhu dengan ‘Ash-Shiddiq’ adalah karena beliau selalu membenarkan apa yang diberitakan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam’.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Kelahiran dan Pertumbuhan Beliau</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beliau dilahirkan dua tahun beberapa bulan setelah lahirnya rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau tumbuh di kota Makkah, dan beliau tidak meninggalkan kota tempat tinggalnya kecuali untuk tujuan berdagang. Beliau adalah penghulu suku Quraisy, dan ahlu syura diantara mereka pada zaman jahiliyah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dan beliau juga terkenal sebagai orang yang meninggalkan khomr pada masa jahiliyah, ketika beliau ditanya :’Apaka engkau pernah meminum khomr dimasa jahiliyah ? beliau menjawab : A’udzubillah (aku berlindung kepada Allah), kemudian beliau ditanya lagi, ‘Kenapa?’ , beliau menjawab : aku menjaga dan memelihara muru’ahku (kehormatanku), apabila aku minum khomr maka hal itu akan menghilangkan kehormatan dan muru’ahku.<br />
<a href="http://www.blogger.com/goog_735118056"><br />
</a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html">Karakter Fisik dan Akhlak</a> Beliau</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Abu Bakar adalah orang yang bertubuh kurus, berkulit putih. ‘Aisyah menerangkan karakter bapaknya, “Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggangnya (sehingga kainnya selalu turun dari pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam warna matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja’ dan selalu mewarnai jenggotnya dengan innai maupun katam.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Begitulah karakteristik fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakal kepada Allah dan yakin dengan segala janji-Nya, bersifat wara’ dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah, semoga allah meridhainya. Akan diterangkan setelah ini hal-hal yang membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html"><span style="font-size: large;"><b>Kisah Keislaman Beliau</b></span></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Abu Bakar adalah lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah lebih dahulu masuk Islam daripada beliau, adapun dari golongan anak-anak, Ali yang pertama kali masuk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ternyata keislaman Abu Bakar paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingakn dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah. Dengan keislamannya maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhum.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Di awal keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal radhiyallahu anhu. Beliau selalu mengiringi Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam selama di Makkah, bahkan dia lah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi di dalam gua dalam perjalanan hijrah hingga sampai ke kota Madinah. Di samping itu beliau juga mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rosulullahu shalallahu ‘alaihi wa sallam baik perang Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan kota Makkah, Hunain maupun peperangan di Tabuk.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html"><span style="font-size: large;"><b>Istri-Istri dan Anak-Anak Beliau</b></span></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Abu Bakar pernah menikahi bernama <a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html"><i><b>Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As’ad</b></i></a> pada masa jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah <i>Abdullah dan Asma’</i>.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beliau juga menikah dengan <b><i>Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman</i></b> dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah <i>Abdurrahman dan ‘Aisyah</i>.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beliau juga menikah dengan <b><i>Asma’ binti Umais bin ma’add bin Taim al-Khatts’amiyyah</i></b>, dan sebelumnya Asma’ diperistri oleh Ja’far bin Abi Thalib. Dari hasil pernikahannya ini lahirlah bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji Wada’ di Dzul Hulaifah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beliau juga menikah dengan Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Zuhair dari Bani al-Haris bin al-Khazraj.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Abu Bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh hingga Rasullullah shalallahu ‘alaihi wa sallam wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah shalallahu ‘alihi wa sallam. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Khultsum setelah wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Beberapa Keutamaan Beliau</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu sangat banyak sekali dan telah dimuat dalam kitab-kitab sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun kitab-kitab tarikh, namun disini akan dinukilkan sebagian apa yang telah di ringkas oleh Doktor Muhammad as-Sayyid al-Wakil dalam kitabnya “Jaulah Tarikhiyah fi ‘asri al-khulafa’ ar-Rasyidin”, dan beberapa kitab lainnya, diantaranya adalah :</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">*Para Ulama Ahlus Sunnah telah ijma’ bahwa manusia termulia setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian Umar bin Khaththab, kemudian utsman bin Affan, kemudian ‘Ali bin Abi Thalib, kemudian sepuluh orang sahabat yang di khabarkan masuk surga, kemudian seluruh sahabat yang mengikuti perang Badar (ahlu badar), kemudian para sahabat yang mengikuti perang Uhud, kemudian para sahabat yang mengikuti Ba’iat Ridwan (ahlu bai’at), kemudian sahabat-sahabat lainnya yang tidak termasuk sebelumnya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">* Imam al-Bukhari meriwayatka dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata, ‘Kami memilih orang-orang di masa nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kami memilih Abu Bakar kemudian Umar, kemudian Utsman’. Dan Imam Ath-Thabari menambahkan di kitabnya ‘Al-Kabir’ maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui hal itu dan berkata : “Tidaklah seorang nabi pun kecuali ia memiliki dua wazir (pendamping) dari penduduk langit dan dua wazir dari penduduk bumi, adapun pendampingku dari penduduk langit adalah malaikat Jibril dan Mika’il, sedangkan pendampingku dari penduduk bumi adalah Abu Bakar dan Umar”.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">* Dan Abu Ya’la menluarkan dari ‘Ammar bin Yasir radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ Jibril baru saja datang kepadaku, maka aku berkata : wahai Jibril khabarkan kepada saya tentang keutamaan Umar bin Khaththab, ia (Jibril) menjawab, ‘kalaulah aku berbicara tentang keutamaan Umar selama – lamanya Nabi Nuh tinggal bersama kaumnya – niscaya aku belum selesai dari membicarakan keutamaan Umar, dan sesungguhnya keutamaan-keutamaan yang dimiliki Umar hanyalah satu hasanah (kebaikan) dari kebaikan-kebaikan yang dimiliki Abu Bakar”.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">* Beliau Adalah Sahabat Yang Menemani Rasulullahu ‘alaihi wa sallam di Gua ketika Hijrah. Allah berfirman dalam surat at-Taubah ayat 40 yang artinya, “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua , diwaktu dia berkata kepada temannya, janganlah berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.”(at-Taubah: 40). ‘Aisyah, Abu Sa’id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan , “Abu Bakarlah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">* Diriwayatkan dari al-Barra’ bin Azib, ia berkata, “Suatu ketika Abu Bakar pernah membeli seekor tunggangan dari Azib dengan harga 10 dirham, maka Abu Bakar berkata kepada ‘Azib, Suruhlah anakmu si Barra agar mangantarkan hewan tersebut.” Maka ‘Azib berkata, “Tidak, hingga engkau menceritakan perjalananmu bersama Rosulullah ketka keluar dari Makkah sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari kalian.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">* Abu Bakar berkata, “Kami berangkat dari Makkah, berjalan sepanjang siang dan malam hingga datang waktu dhuhur, maka aku mencari-cari tempat bernaung agar kami dapat istirahat di bawahnya, ternyata aku melihat ada batu besar, maka segera kudatangi dan terlihat di situ ada naungannya, maka kubentangkan tikar untuk Nabi shalallahu ‘alihi wa sallam, kemudian aku katakan kepadanya,”Istirahatlah wahai Nabi Allah.” Maka beliaupun beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku, apakah ada orang-orang yang mencari kami datang mengintai. Tiba-tiba aku melihat ada seorang penggembala kambing sedang mengiring kambingnya kebawah teduhan di bawah batu tersebut ingin berteduh seperti kami, maka aku bertanya padanya, ”Siapa tuanmu wahai budak?” Dia menjawab, “Budak milik si Fulan, seseorang dari suku Quraisy.” Dia menyebut nama tuannya dan aku mengenalnya kemudian kutanyakan, “Apakah kambingmu memiliki susu?” Dia menjawab , “Ya” lantas kukatakan, “Maukah engkau memeras untuk kami?” Dia menjawab, “Ya” Maka dia mengambil salah satu dari kambing-kambing tersebut, setelah itu kuperintahkan dia agar membersihkan susu kambing tersebut terlebih dahulu dari kotoran dan debu, maka dia menepuk kedua telapak tangannya dan dia mulai memeras susu, sementara aku telah mempersiapkan wadah yang di mulutnya dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan susu yang telah diperas itu ke tempat tersebut dan kutunggu hingga bawahnya dingin, lalu kubawakan kehadapan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dan ternyata beliau sudah bangun, segera kukatakan padanya, “Minumlah wahai Rasulullah.” Maka beliau mulai minum hingga kulihat beliau telah kenyang, setelah itu kukatakan padanya, “Bukankah kita akan segera kembali ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ya!” akhirnya kami melanjutkan perjalanan sementara orang-orang musyrik terus menerus mencari kami, tidak satupun yang dapat menyusul kami kecuali Suraqah bin Malik bin Ju’syam yang mengendarai kudanya, maka kukatakan pada Rasulullah, “Orang ini telah berhasil mengejar kita wahai Rasulullah,” namun beliau menjawab, “Jangan khawatir, sesungguhnya Allah bersama kita.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Diriwayatkan dari Anas dari Abu Bakar radhiyallahu anhu beliau berkata, “Kukatakan kepada nabi shalallahu ‘alihi wa sallam ketika kami berada dalam gua, ‘Andai saja mereka (orang-orang musyrikin) melihat ke bawah kaki mereka pastilah kita akan terlihat.’ Rasul menjawab, “Bagaimana pendapatmu wahai Abu Bakar dengan dua orang manusia sementara Allah menjadi yang ketiga.”<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html"><span style="font-size: large;"><b>Masa Kekhalifahan Beliau</b></span></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu` anha, bahwa ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah beliau yang berada di daerah Sunh. Beliau turun dari hewan tunggangannya itu kemudian masuk ke masjid. Beliau tidak mengajak seorang pun untuk berbicara sampai akhirnya masuk ke dalam rumah Aisyah. Abu Bakar menyingkap wajah Rasulullah yang ditutupi dengan kain kemudian mengecup keningnya. Abu Bakar pun menangis kemudian berkata : “demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, Allah tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu. Adapun kematian yang telah ditetapkan pada dirimu, berarti engkau memang sudah meninggal.”Kemudian Abu Bakar keluar dan Umar sedang berbicara dihadapan orang-orang. Maka Abu Bakar berkata : “duduklah wahai Umar!” Namun Umar enggan untuk duduk. Maka orang-orang menghampiri Abu Bakar dan meninggalkan Umar. Abu Bakar berkata : “Amma bad`du, barang siapa diantara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Allah telah berfirman :</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ibnu Abbas radhiyallahu` anhuma berkata : “demi Allah, seakan-akan orang-orang tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar membacakannya. Maka semua orang menerima ayat Al-Qur`an itu, tak seorangpun diantara mereka yang mendengarnya melainkan melantunkannya.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sa`id bin Musayyab rahimahullah berkata : bahwa Umar ketika itu berkata : “Demi Allah, sepertinya aku baru mendengar ayat itu ketika dibaca oleh Abu Bakar, sampai-sampai aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku tertunduk ke tanah ketika aku mendengar Abu Bakar membacanya. Kini aku sudah tahu bahwa nabi memang sudah meninggal.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dalam riwayat al-Bukhari lainnya, Umar berkata : “maka orang-orang menabahkan hati mereka sambil tetap mengucurkan air mata. Lalu orang-orang Anshor berkumpul di sekitar Sa`ad bin Ubadah yang berada di Saqifah Bani Sa`idah” mereka berkata : “Dari kalangan kami (Anshor) ada pemimpin, demikian pula dari kalangan kalian!” maka Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin al-Jarroh mendekati mereka. Umar mulai bicara, namun segera dihentikan Abu Bakar. Dalam hal ini Umar berkata : “Demi Allah, yang kuinginkan sebenarnya hanyalah mengungkapkan hal yang menurutku sangat bagus. Aku khawatir Abu Bakar tidak menyampaikannya” Kemudian Abu Bakar bicara, ternyata dia orang yang terfasih dalam ucapannya, beliau berkata : “Kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri.” Habbab bin al-Mundzir menanggapi : “Tidak, demi Allah kami tidak akan melakukannya, dari kami ada pemimpin dan dari kalian juga ada pemimpin.” Abu Bakar menjawab : “Tidak, kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri. Mereka (kaum Muhajirin) adalah suku Arab yang paling adil, yang paling mulia dan paling baik nasabnya. Maka baiatlah Umar atau Abu Ubaidah bin al-Jarroh.”Maka Umar menyela : “Bahkan kami akan membai`atmu. Engkau adalah sayyid kami, orang yang terbaik diantara kami dan paling dicintai Rasulullah.” Umar lalu memegang tangan Abu Bakar dan membai`atnya yang kemudian diikuti oleh orang banyak. Lalu ada seorang yang berkata : “kalian telah membunuh (hak khalifah) Sa`ad (bin Ubadah).” Maka Umar berkata : “Allah yang telah membunuhnya.” (Riwayat Bukhari)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Menurut `ulama ahli sejarah, Abu Bakar menerima jasa memerah susu kambing untuk penduduk desa. Ketika beliau telah dibai`at menjadi khalifah, ada seorang wanita desa berkata : “sekarang Abu Bakar tidak akan lagi memerahkan susu kambing kami.” Perkataan itu didengar oleh Abu Bakar sehingga dia berkata : “tidak, bahkan aku akan tetap menerima jasa memerah susu kambing kalian. Sesungguhnya aku berharap dengan jabatan yang telah aku sandang sekarang ini sama sekali tidak merubah kebiasaanku di masa silam.” Terbukti, Abu Bakar tetap memerahkan susu kambing-kambing mereka.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk mengurusi urusan haji kaum muslimin. Barulah pada tahun berikutnya Abu Bakar menunaikan haji. Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan Rajab tahun 12 H. beliau memasuki kota Makkah sekitar waktu dhuha dan langsung menuju rumahnya. Beliau ditemani oleh beberapa orang pemuda yang sedang berbincang-bincang dengannya. Lalu dikatakan kepada Abu Quhafah (Ayahnya Abu Bakar) : “ini putramu (telah datang)!”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Maka Abu Quhafah berdiri dari tempatnya. Abu Bakar bergegas menyuruh untanya untuk bersimpuh. Beliau turun dari untanya ketika unta itu belum sempat bersimpuh dengan sempurna sambil berkata : “wahai ayahku, janganlah anda berdiri!” Lalu Abu Bakar memeluk Abu Quhafah dan mengecup keningnya. Tentu saja Abu Quhafah menangis sebagai luapan rasa bahagia dengan kedatangan putranya tersebut.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Setelah itu datanglah beberapa tokoh kota Makkah seperti Attab bin Usaid, Suhail bin Amru, Ikrimah bin Abi Jahal, dan al-Harits bin Hisyam. Mereka semua mengucapkan salam kepada Abu Bakar : “Assalamu`alaika wahai khalifah Rasulullah!” mereka semua menjabat tangan Abu Bakar. Lalu Abu Quhafah berkata : “wahai Atiq (julukan Abu Bakar), mereka itu adalah orang-orang (yang baik). Oleh karena itu, jalinlah persahabatan yang baik dengan mereka!” Abu Bakar berkata : “Wahai ayahku, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah. Aku telah diberi beban yang sangat berat, tentu saja aku tidak akan memiliki kekuatan untuk menanggungnya kecuali hanya dengan pertolongan Allah.” Lalu Abu Bakar berkata : “Apakah ada orang yang akan mengadukan sebuah perbuatan dzalim?” Ternyata tidak ada seorangpun yang datang kepada Abu Bakar untuk melapor sebuah kedzaliman. Semua orang malah menyanjung pemimpin mereka tersebut.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/abu-bakar-ash-shiddiq.html"><span style="font-size: large;"><b>Wafat Beliau</b></span></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Menurut para `ulama ahli sejarah Abu Bakar meninggal dunia pada malam selasa, tepatnya antara waktu <i><b>maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H</b></i>. Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar, Utsman, dan Thalhah bin Ubaidillah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
Sumber :<br />
Lihat : Tarikh al-Khulafa’, Jaulah Tarikhiyah fi ‘Asri al-Khulafa’ ar-Rasyidin karya DR. Muhammad as-Sayyid al-Wakil, Al-Bidayah wan Nihayah, Masa Khulafa’ur Rasyidin Tartib wa Tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir. – Shifatush-Shofwah karya Ibnul Jauzi. Dan lainnya </div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-43172790457350579692011-04-04T06:59:00.000-07:002011-04-04T06:59:52.761-07:00Sumber Ketenteraman Suami-Istri<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="color: orange;"><b><i><span style="font-size: large;">Sumber Ketenteraman Suami-Istri </span></i></b></div>Allah swt. berfirman:<br />
<div class="arabic">أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Artinya: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu”. (QS. Al-Baqoroh [2]:187)</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Ayat tersebut di atas adalah ayat populer yang sering dibaca, dikutip dan dikaji ketika akan datang dan selama bulan Ramadhan. Ayat tersebut menerangkan tentang beberapa aturan ketika berada di bulan Ramadhan. Salah satu aturan tersebut adalah dihalalkannya seorang suami melakukan hubungan badan dengan istrinya kapanpun di sepanjang malam hingga terbit fajar. Sebelum ayat ini turun, batas akhir boleh menggauli istri adalah masuk waktu Isya’ atau saat tidur sebelum masuk waktu Isya’. Tentu ini sangat berat bagi para sahabat Rasulullah, dan tentu juga bagi siapa saja. Oleh karena itu Allah swt. menurunkan ayat tersebut.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah kata “Libas” yang tersebut dalam ayat tersebut. Dalam ayat tersebut Allah swt. menyebut bahwa suami adalah Libas bagi istrinya dan istri juga adalah Libas bagi suaminya. Kata “Libas” mempunyai arti penutup tubuh (pakaian), pergaulan, ketenangan, ketentraman, kesenangan, kegembiraan dan kenikmatan.</div><strong>Penutup Aib dan Perhiasan</strong><br />
<div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat tubuh (lihat QS.7:26). Suami istri adalah pakaian bagi pasangannya. Dengan demikian, suami istri adalah penutup “aurat” (baca: aib) bagi pasangannya. Fungsi pakaian juga sebagai perhiasan (lihat QS.7:26). Perhiasan adalah sesuatu yang indah dan berharga. Dengan memiliki dan atau memandang perhiasan mendatangkan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaan. Suami adalah perhiasan bagi istrinya dan istri adalah perhiasan bagi suami. Suami indah dilihat istri dan juga sebaliknya. Suami merasa berharga bagi istrinya, dan pada saat yang sama suami menghargai istrinya. Demikian pula sebaliknya.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Allah berfirman yang artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran [3]:14)</div><div class="MsoNormal">Sumber Ketrentraman dan Kesenangan</div><div class="MsoNormal">Suami adalah sumber ketentraman bagi istrinya. Istri juga adalah sumber ketentraman bagi suaminya. Masing-masing merasa tentram dengan adanya pasangan dan dari pasangannya. Serta masing-masing berusaha membuat tentram pasangannya.</div>Allah berfirman yang artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS.Ar-Ruum [30]:21)<br />
<strong>Suami adalah sumber kesenangan bagi istri. Begitu juga istri adalah sumber kesenangan bagi suami.</strong><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Allah berfirman yang artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas<i style="color: orange;"><b><span style="font-size: large;">,Klik lebih lebih lengkap dan Dawunlod</span></b></i></span>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-43657190407482534802011-04-01T08:24:00.000-07:002011-04-01T08:24:59.739-07:00F I Q I H<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Fiqh</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">Fiqh adalah kata yang cukup akrab bagi tiap Muslim. Tapi apakah sebenarnya fiqh itu? Samakah ia dengan syariat? Kalau tidak apa perbedaan keduanya? Fiqh menurut bahasa berarti faham. Sedang dalam terminologi Islam fiqh adalah hukum-hukum Islam tentang perilaku dan perbuatan manusia. Sedangkan syari’at adalah keseluruhan hukum yang diperuntukan oleh Allah SWT bagi manusia guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Jadi cakupan kata syari’at lbh luas daripada fiqh. Fiqh hanya membahas tentang perilaku sedangkan syariat selain membahas perilaku dan perbuatan juga mengulas masalah-masalah aqidah keimanan dan keyakinan. Hukum mempelajari fiqh Mempelajari fiqh mempunyai dua hukum. Fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Fardhu ‘ain mempelajari hal-hal yang dibebankan kepada tiap Muslim. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">Seperti mempelajari tata cara bersuci shalat puasa dan lain-lain. Sedangkan mempelajari selain itu hukumnya adalah fardhu kifayah seperti mempelajari tata cara pengurusan jenazah fiqh politik dan lain-lain. Sumber-sumber hukum fiqh Fiqh adalah produk ijtihad para ulama. Mereka menyarikan hukum-hukum fiqh tersebut dari sumber-sumbernya yaitu Al-Qur’an. Hadits yaitu ucapan perilaku ketetapan dan sifat-sifat yang dinisbatkan kepada nabi Muhamad SAW. Namun tidak semua hadits dapat dijadikan dalil atau sumber pengambilan hukum. Sebab hanya hadits-hadits yang diyakini berasal dari Rasulullah SAW. atau mempunyai indikasi kuat berasal darinyalah yang dapat dijadikan pedoman. Ijma’ yaitu kesepakatan seluruh ulama-ulama mujtahid pada suatu masa tentang sebuah hukum. Qiyas yaitu menyamakan hukum sesuatu yang tidak ada di dalam Al-Qur’an dan hadits dengan hukum sesuatu yang di atur dalam Al-Qur’an dan hadits karena adanya persamaan kedua hal tersebut. Contoh Al-Qur’an menyebutkan bahwa minuman keras adalah haram. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">Ekstasi adalah barang baru yang tidak disebut dalam Al-Qur’an maupun hadits. Karena ekstasi bisa menimbulkan efek yang sama dengan minuman keras maka hukumnya disamakan dengannya yaitu haram. Setiap hukum harus mempunyai landasan dari sumber-sumber hukum tersebut. Jika tidak maka itu tidak boleh diamalkan. Contohnya adalah hukum yang memperbolehkan seorang wanita menjadi imam solat bagi makmum laki-laki. Alasannya adalah bahwa laki-laki itu setara dengan wanita. Kalau laki-laki boleh mengimami wanita maka wanitapun juga boleh menjadi imam bagi laki-laki. Karena hukum ini tidak berdasar pada sumber-sumber hukum di atas dan hanya merupakan pertimbangan akal maka tidak bisa dibenarkan dan karenanya tidak boleh diamalkan. Ruang lingkup bahasan fiqh Sesuai dengan definisi fiqh diatas maka seluruh perbuatan dan perilaku manusia merupakan medan bahasan ilmu fiqh. Ruang lingkup yang demikian luas ini biasanya dibagi dalam beberapa kelompok yaitu </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Thaharah yaitu hal ihwal bersuci baik dari najis maupun dari hadats. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">Ibadah yang berisi tentang tata cara beribadah seperti sholat puasa zakat dan haji.<a href="http://www.ziddu.com/download/14426449/Januari.doc.html"><i><b><span style="font-size: large;">Klik lebih lengkap dan Dauwnloud.</span></b></i></a></div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-29481445916705491252011-04-01T08:08:00.000-07:002011-04-01T19:23:00.952-07:00CERAMAH<div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html">Hakikat dakwah Islam pada dasarnya adalah</a> menyerukan apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhkan semua yang dilarang-Nya. Masalah langkah teknis dan strategi dakwah itu sendiri sepenuhnya diserahkan bagi para da’i untuk ‘berijtihad’ dengan mempertimbangkan aspek-aspek kontemporer yang dihadapi oleh dakwah Islam itu sendiri. Secara sederhana, posisi peran da’i adalah berkontestasi dalam berbagai ranah yang ada untuk memenangkan dakwah Islam ini.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html">Hasan al-Banna</a> dalam Risalah Pergerakan menulis bahwa hakikat dakwah karakter dakwah Islam adalah <a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html"><i>Rabbaniyah ‘Alamiyah</i></a>. Dikatakan <a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html"><i>rabbaniyah</i></a> karena hakikat dakwah Islam ini adalah memperkenalkan manusia kepada <i>Rabb</i>nya. Dimensi materi bukan menjadi orientasi utama dari dakwah Islam ini, melainkan sebuah ketunduk-patuhan kepada Allah SWT sebagai <i>Rabb</i> semesta alam. Namun, bukan berarti dakwah Islam menegasikan eksistensi materi. keberadaan materi hanyalah orientasi pengantara yang ditujukan sebagai sarana dalam membangun hubungan transendental yang mengikat manusia sebagai hamba kepada Allah <i>tabaraka wa ta’ala</i>.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sementara itu, dikatakan <a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html"><i>‘alamiyah</i></a> karena dakwah Islam ditujukan bagi manusia secara keseluruhan. Dakwah Islam yang diwariskan oleh Nabi saw memiliki orientasi pada pembinaan manusia, tanpa memandang perbedaan-perbedaan fisik dan regional. Dakwah Islam tidak hanya dikhususkan bagi masyarakat lokal Arab di jazirah timur tengah. Namun, jauh dari batasan sempit tersebut. Dakwah Islam dikhususkan bagi seluruh masyarakat dunia, yang meliputi berbagai ras dan etnik, di berbagai penjuru dunia. Dengan pandangan ini, tidak ada alasan, terlebih tuduhan, bahwa dakwah Islam merupakan agenda rasial yang hanya ditujukan pada golongan tertentu dari umat manusia ini.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Karena ditujukan kepada manusia, maka dakwah Islam ini bukan ajaran normatif yang tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan manusia. Konsep dakwah Islam bukanlah nilai ideal yang abstrak yang jauh dari realitas kemanusiaan. <a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html">Dakwah Islam</a> merupakan seruan yang realistis dan <i>acheivable</i> bagi manusia. Hal tersebut tampak telah dibuktikan di masa Nabi saw, yang mampu mengimplementasikan secara sempurna ajaran-ajaran <i>rabbaniyah</i> Islam dengan kapasitasnya sebagai manusia biasa. Di sini, dakwah Islam memiliki tujuan untuk membina manusia dengan karakter kemanusiaannya dalam panduan nilai-nilai <i>ilahiyah</i>. Konsep <i><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/04/c-e-r-m-h.html">Rabbaniyah ‘Alamiyah</a> </i>inilah yang seharusnya menjadi basis gerakan dari dakwah Islam dalam menghadapi setiap tantangan di setiap masanya.<i style="color: orange;"><b><span style="font-size: large;"> <a href="http://www.ziddu.com/download/14426172/Februari.doc.html">Klik Untuk lebih Lengkap dan Dauwnlaud.</a></span></b></i></div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-74370555600817583782011-04-01T07:41:00.000-07:002011-04-01T07:45:58.878-07:00DZIKIR DAN SYUKUR<div class="MsoNormal">.<span style="color: magenta;"> DZIKIR DAN SYUKUR</span></div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Allah ta’ala berfirman (yang artinya),”Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah [2] : 152).</div>Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata :<br />
<div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Allah ta’ala memerintahkan untuk berdzikir kepada-Nya, dan menjanjikan balasan yang terbesar karenanya. Balasan itu ialah Allah akan mengingat orang yang mengingat-Nya. Sebagaimana yang difirmankan-Nya melalui lisan Rasul-Nya, ”Barang siapa yang mengingat-Ku dalam dirinya sendiri, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Dan barang siapa yang mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingat-Nya di perkumpulan yang lebih baik dari mereka”.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Dzikir kepada Allah ta’ala yang paling utama adalah dengan menyesuaikan isi hati dengan dzikir yang diucapkan oleh lisan. Itulah dzikir yang dapat membuahkan pengenalan kepada Allah, rasa cinta kepada-Nya, dan pahala yang melimpah dari-Nya. Dzikir adalah bagian terpenting dari syukur. Oleh sebab itu Allah memerintahkannya secara khusus, kemudian sesudahnya Allah memerintahkan untuk bersyukur secara umum. Allah berfirman (yang artinya), ”Maka bersyukurlah kepada-Ku”. Yaitu bersyukurlah kalian atas nikmat-nikmat ini yang telah Aku karuniakan kepada kalian dan atas berbagai macam bencana/musibah yang telah Aku singkirkan sehingga tidak menimpa kalian.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Syukur direalisasikan dalam bentuk pengakuan di dalam hati atas segala macam nikmat yang diberikan. Sedangkan dengan lisan dalam bentuk dzikir dan pujian. Dan diwujudkan oleh anggota badan dalam bentuk amal ketaatan kepada Allah, tunduk kepada perintah-Nya, serta dengan menjauhi larangan-Nya. Dengan syukur, nikmat yang sudah ada akan tetap terpelihara, dan nikmat yang luput akan kembali bertambah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ”Sungguh, jika kalian bersyukur (kepada-Ku), Aku pasti akan menambahkan nikmat kepada kalian”.</div>Disebutkannya perintah untuk bersyukur setelah penyebutan berbagai macam nikmat diniyah yang berupa ilmu, penyucian akhlaq, dan taufik untuk beramal, maka itu menjelaskan bahwa sesungguhnya nikmat diniyah adalah nikmat yang paling agung. Bahkan, itulah nikmat yang sesungguhnya. Apabila nikmat yang lain lenyap, nikmat tersebut masih tetap ada. Sudah selayaknya setiap orang yang telah mendapatkan taufik (dari Allah) untuk berilmu atau beramal untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat itu. Hal itu supaya Allah menambahkan karunia-Nya kepada mereka. Dan juga, supaya lenyap perasaan ujub (kagum diri) dari diri mereka. Dengan demikian, mereka akan terus disibukkan dengan bersyukur.<br />
<div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Karena lawan dari syukur adalah ingkar/kufur, maka Allah pun melarang melakukannya. Allah berfirman (yang artinya), ”Dan janganlah kalian kufur”. Yang dimaksud dengan kata kufur di sini adalah yang menjadi lawan dari kata syukur. Maka dari itu, berarti kufur di sini bermakna tindakan mengingkari nikmat dan menentangnya; tidak menggunakannya dengan baik. Dan bisa jadi maknanya lebih luas daripada itu, sehingga ia mencakup banyak bentuk pengingkaran. Pengingkaran yang paling besar adalah kekafiran kepada Allah, kemudian diikuti oleh berbagai macam perbuatan kemaksiatan yang beraneka ragam jenisnya dari yang berupa kemusyrikan sampai yang ada di bawah-bawahnya.</div>(Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 74).<a href="http://www.ziddu.com/download/14425837/Desember.doc.html"><i style="color: red;"><b><span style="font-size: large;">Klik Untuk lebih lengkap dan Dawunlod</span></b></i></a>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-69294542367650945602011-04-01T07:11:00.000-07:002011-04-01T07:34:42.852-07:00MENJAGA LISAN<div style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">. <span style="background-color: orange;">MENJAGA LISAN</span></b></div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali kita gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Allah Swt telah memerintahkan kita semua untuk berkata yang benar, seperti tertulis dalam firmanNya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab: 70)</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6092)</div><div class="MsoNormal">Rasulullah bersabda:“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari No. 6091 dan Muslim No. 6988 dari Abu Hurairah )</div><div class="MsoNormal">Rasulullah bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari hadits no. 6089 dan Al-Imam Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah)<br />
<br style="mso-special-character: line-break;" /></div><div class="MsoNormal">Berikut ini beberapa manfaat menjaga lisan kita menurut hadits shahih :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">1. Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48)</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">2. Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab: “(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">3. Mendapat jaminan dari Rasulullah Saw untuk masuk ke surga. Rasulullah Saw bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d: “Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">4. Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">5. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya. Rasulullah bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">6. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda. “Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta” (HR. Muslim hadits no. 1715.)</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">7. Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Karena itu, marilah kita berpikir terlebih dahulu, atas segala sesuatu yang mau kita katakan. Jika sekiranya apa yang akan kita katakan tidak akan membawa mudharat, maka silahkan kita berbicara. Akan tetapi, jika kita perkirakan perkataan kita itu akan membawa mudharat atau ragu apakah membawa mudharat atau tidak, maka sebaiknya kita tidak usah berbicara.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Setelah kita mengetahui keutamaan menjaga lisan dan bahayanya jika kita tidak bisa menjaganya, mari mulai sekarang kita jaga lisan kita dengan sebaik-baiknya, karrena segala esuatu yangkita ucapkan, kelak akan diminta pertanggungjawabannya dihadapan Allah Swt.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2. MALU BAGIAN DARI IMAN</b></div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Kalau kita jalan-jalan ke mall atau pusat pertokoan, maka kita akan melihat suatu pemandangan yang sudah tidak asing lagi dimata kita, dimana, sebagian wanita, baik itu dari kalangan remaja, dewasa dan bahkan ada dari golongan karyawati kantor, yang berpakaian ketat membentuk tubuh atau mengenakan pakaian yang tipis dan mini. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda : <b>“<i>Dua golongan termasuk ahli neraka,</i></b><i> aku belum pernah melihat mereka; satu kaum (penguasa) yang membawa cambuk (besar) seperti ekor sapi, dengannya mereka memukuli manusia (maksudnya, penguasa yang zolim), </i><b><i>dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoda dan menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian</i>.”</b> (HR. Muslim).</div><div style="text-indent: .5in;">Padahal Allah SWT berfirman: ”<b>….</b><i><b>Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” </b></i>Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang<i><b>.</b></i> (QS. Al Ahzab [33] : 59)</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Para wanita pengumbar aurat ibarat orang yang tidak punya malu. Perempuan seperti itu, ada kita temui dari kalangan artis, walau tidak semua artis seperti itu. Ada beberapa artis yang tidak malu memamerkan keelokan tubuhnya. Contohnya, ada penyanyi dangdut berpakaian sangat ketat yang beraksi di panggung dengan menggoyang-goyangkan seluruh tubuhnya, terutama bagian yang sangat sensistif. Ketika ada reaksi kritikan dari Ulama dan ummat Islam, aksi maksiat menggoncang syahwat itu justru lebih digencarkan lagi oleh orang-orang yang menjadikan maksiat sebagai alat melawan Islam. Inikah orang-orang yang disebut oleh Nabi SAW, sebagai orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr (minuman keras), dan musik-musik? Rasulullah SAW, telah menyatakan: <b>“</b><i><b>Pasti akan ada di antara ummatku kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan musik-musik</b></i><b>”.</b> (HR. Bukhari).</div><div style="text-indent: .5in;">Nabi SAW, telah mengingatkan secara tegas,<b> </b>hadist yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid ra: Rasulullah SAW, bersabda, maksud Hadist: “<i><b>Tidak ada fitnah yang paling membahayakan kaum lelaki setelah sepeninggalku kecuali fitnah dari kaum wanita</b></i><b>” .</b> (HR. Bukhari dan Muslim).</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Perhatikan hadits Rasulullah SAW berikut ini:: “<i><b>Akan ada di akhir ummatku orang-orang yang naik di atas pelana seperti layaknya orang-orang besar, mereka singgah di depan pintu-pintu masjid, WANITA-WANITA MEREKA BERPAKAIAN NAMUN TELANJANG, di atas kepala mereka ada semacam punuk unta, LAKNATLAH MEREKA KARENA SESUNGGUHNYA MEREKA ITU TERLAKNAT</b></i><b>” (HR. Ahmad).</b></div><b>Berikut beberapa hadits tentang malu :</b><br />
<ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Rasulullah SAW. menjadikan sifat malu sebagai bagian dari cabang iman. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “<i>Iman memiliki 70 atau 60 cabang. Paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan</i><b><i>. Dan sifat malu adalah cabang dari keimanan</i></b>.” (HR. Muslim dalam Kitab Iman, hadits nomor 51)</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Rasa malu adalah cabang dari iman. Sebagaimana Rasulullah SAW menyatakan: “<i>Iman terdiri dari enam puluh cabang lebih dan rasa malu sebagian cabang dari iman</i> (HR. Bukhori)</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Rasa malu sebagai hiasan semua perbuatan. Dalam hadits yang diriwayatkan Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidaklah ada suatu kekejian pada sesuatu perbuatan kecuali akan menjadikannya tercela dan tidaklah ada suatu rasa malu pada sesuatu perbuatan kecuali akan menghiasinya. (Musnad Ahmad)</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda pada Al Asyaj al ‘Asry ; “<i>Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah yaitu kesabaran dan rasa malu</i>. (Musnad ahmad)</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Diriwayatkan dari abdillah Ibni Mas’ud r.a. ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda pada suatu hari : “<i><b>Milikilah rasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.</b></i><b>!</b> Kami (para sahabat) berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya kami alhamdulillah telah memiliki rasa malu. Rasulullah SAW bersabda: ”<i><b>Bukan sekedar itu akan tetapi barangsiapa yang malu dari Allah dengan sesungguhnya, hendaknya menjaga kepalanya dan apa yang ada di dalamnya, hendaknya ia menjaga perutnya dan apa yang didalamnya, hendaknya ia mengingat mati dan hari kehancuran. Dan barangsiapa menginginkan akhirat ia akan meninggalkan hiasan dunia. Barangisapa yang mengerjakan</b> </i><b><i>itu</i> </b><i><b>semua berarti ia telah merasa malu kepada allah dengan sesungguhnya.</b></i><b>” </b>(Musnad Ahmad).</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Tentang kesejajaran sifat malu dan iman dipertegas lagi oleh Rasulullah SAW “<i>Malu dan iman keduanya sejajar bersama. Ketika salah satu dari keduanya diangkat, maka yang lain pun terangkat</i>.” (HR. Hakim dari Ibnu Umar. Menurut Hakim, hadits ini shahih dengan dua syarat-syarat Bukhari dan Muslim.)</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Karena itu, sifat malu membawa kebaikan bagi pemiliknya. “Al-hayaa-u laa ya’tii illa bi khairin, <i>sifat malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan,</i>” begitu kata Rasulullah SAW. (HR. Bukhari dalam Kitab Adab, hadits nomor 5652)</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Dengan kata lain, seseorang yang kehilangan sifat malunya yang tersisa dalam dirinya hanyalah keburukan. Buruk dalam ucapan, buruk dalam perangai. <b>Tidak bisa kita bayangkan jika dari mulut seorang muslimah meluncur kata-kata kotor lagi kasar. Bertingkah dengan penampilan seronok dan bermuka tebal</b>. Tentu bagi dia surga jauh. Kata Nabi, “<i><b>Malu adalah bagian dari iman, dan keimanan itu berada di surga. Ucapan jorok berasal dari akhlak yang buruk dan akhlak yang buruk tempatnya di neraka</b></i>.” (HR. Tirmidzi dalam Ktab Birr wash Shilah, hadits nomor 1932)</li>
</ol><div style="text-indent: .5in;"><b>Wanita yang beriman adalah wanita yang memiliki sifat malu. Sifat malu tampak pada cara dia berbusana. Ia menggunakan busana takwa, yaitu busana yang menutupi auratnya. Para ulama sepakat bahwa aurat seorang wanita di hadapan pria adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan.</b></div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Ibnu Katsir berkata, “Pada zaman jahiliyah dahulu, sebagian kaum wanitanya berjalan di tengah kaum lelaki dengan belahan dada tanpa penutup. Dan mungkin saja mereka juga memperlihatkan leher, rambut, dan telinga mereka. Maka Allah memerintahkan wanita muslimah agar menutupi bagian-bagian tersebut.”</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Menundukkan pandangan juga bagian dari rasa malu. Sebab, mata memiliki sejuta bahasa. Kerlingan, tatapan sendu, dan isyarat lainnya yang membuat berjuta rasa di dada seorang lelaki. Setiap wanita memiliki pandangan mata yang setajam anak panah dan setiap lelaki paham akan pesan yang dimaksud oleh pandangan itu. Karena itu, Allah SWT. memerintahkan kepada lelaki dan wanita untuk menundukkan sebagaian pandangan mereka.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: <i>Katakanlah kepada wanita yang beriman: “</i><b><i>Hendaklah mereka menahan pandangannya </i></b><i>dan kemaluannya </i><b><i>dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.</i></b><i> Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung</i>.” (QS. An Nuur [24] : 31)</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Karena itu bagi para wanita, pakailah pakaian yang yang sesuai syariat, tidak memakai wewangian secara berlebihan, batasi diri dalam berbicara dan menatap, serta jaga kewibawaan dalam beraktivitas. Ingatlah, tiada yang dapat meninggikan harga wanita melebihi sikap <i>Iffah</i> (menjaga kehormatan diri).</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Islam tidak mengekang wanita. Seorang wanita bisa terlibat dalam kehidupan sosial bermasyarakat, berpolitik, dan berbagai aktivitas lainnya. Islam hanya memberi frame dengan adab dan etika. Sifat malu adalah salah satu frame yang harus dijaga oleh setiap wanita muslimah yang meyakini bahwa Allah SWT mengetahui pikiran isi hati yang tersimpan dalam dadanya.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Karena itu, menjadi penting bagi kita untuk menghiasi diri dengan sifat malu. Dari mana sebenarnya energi sifat malu bisa kita miliki? Sumber sifat malu adalah dari pengetahuan kita tentang keagungan Allah. Sifat malu akan muncul dalam diri kita jika kita benar-benar menyadari bahwa Allah itu Maha Mengetahui, Maha Melihat. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Penglihatan Allah. Segala lintasan hati dan pikiran, niat yang terbersit dalam hati kita, semua diketahui oleh Allah SWT.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Jadi, sumber sifat malu adalah <i>muraqabah</i>. <i>Muraqabah</i> adalah menerapkan kesadaran bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita dalam segala keadaan. Bahwa Allah selalu mengetahui apa yang kita rasakan, ucapkan dan kita perbuat . Sifat itu hadir setika kita merasa di bawah pantauan Allah SWT. Dengan kata lain, ketika kita dalam kondisi ihsan, sifat malu ada dalam diri kita. Apa itu ihsan? “Engkau menyembah Allah seakan melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu,” begitu jawaban Rasulullah SAW. atas pertanyaan Jibril tentang ihsan.</div><div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Jadi, bila masih ada dari kita atau adik dan atau anak kita, yang dalam berpakain mengikuti trend busana yang lagi banyak digandrungi para remaja dengan pakaian minim, ketat, maka sebaiknya kita menegurnya dan mengarahkannya pada cara berpakian yang benar menurut ajaran agama Islam. T<b>entunya kita tidak ingin, anak, adik, saudara kita atau orang yang kita sayangi menjadi ahli neraka dan orang yang dilaknat, yang disebutkan dalam hadits di atas. Apalagi Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya di surah An Nuur ayat 31 (lihat diatas)<i><span style="font-size: large;">.<a href="http://www.ziddu.com/download/14425513/April.doc.html"> klik untuk lebih lanjud dan Dawnlod</a></span></i></b></div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-63901608797167360962011-03-09T21:42:00.000-08:002011-04-05T18:44:02.024-07:00<div style="text-align: center;"><span style="color: #990000;">PENDIDIKAN DAN KOMPOTENSI</span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">A. Pengantar</div><div style="text-align: justify;"> Sejak ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang, perjalanan sejarah ummat manusia mengalami perubahan dan perkembangan pesat. Demikian juga kemajuan peradaban nampak dalam pola hidup dan intraksi antar manusia, di mana hubungan pergaulan antara sesama manusia semangkin baik, halus, akrab, bersahabat, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"> Semangkin tingginya tingkat Iptek dan semangkin majunya peradaban, maka tuntutan dunia kerja juga semangkin tinggi dan kompotitif.</div><div style="text-align: justify;"> Pada saat ini, apapun pekerjaanya menuntut kemampuan profesionalitas yang semangkin baik. kemampuan profesional tersebut mencakup kemampuan teknis atas pekerjaan dan juga kematanggan pribadi yang memadai. Jadi profesionalisme yang dimaksud tidak terbatas pada ahli dibidangnya, tapi terkait juga dengan aspek kepribadian seseorang secara lebih luas.<br />
Terkait dengan tuntutan profesionalitas, maka ada beberapa fakta yang perlu dicermati terutama oleh ummat Islam dan mahasiswa pada umumnya.<br />
1. Fakta yang terjadi saat ini adalah bahwa harapan atau keinginan masyarakat terhadap sesuatu produk dan jasa perubahan dan berkembang terus menerus.<br />
2. Konfigurasi dunia kerja,<br />
3. Terobosan didunia teknologi,<br />
4. Globalisasi ekonomi.<br />
<br />
<br />
<div style="color: purple;"><b>PERINTAH UNTUK MENGGUASAI IPTEK</b></div> Negara Indonesia,pada saat ini lebih menjadi target pasar bagi industri lain. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-52378883421296845152011-03-08T18:05:00.000-08:002011-03-08T22:11:21.163-08:00KERANGKA DASAR ISLAM ( AQIDAH, SYARIAH, AKHLAK)<div style="color: #38761d; text-align: center;"> KERANGKA DASAR ISLAM ( AQIDAH, SYARIAH, AKHLAK)</div><br />
<div style="text-align: justify;"> Islam pada hakekatnya adalah aturan atau undang-undang Allah SWT yang terdapat dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulnya yang meliputi perintah-perintah dan larangan-larangan, serta petunjuk-petunjuk untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan ummat manusia guna kebahagiaanya di dunia dan akhirat. Adapun secara garis besar ruang lingkup ajaran Islam meliputi tiga hal pokok,yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><b>1. A K I D A H</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Sistem kepaercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun Iman meliputi keimanan kepada Allah,malaikat, kitab-kitab, rasul, haru akhir dan qodha dan qadar. sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 136.</div><div style="text-align: justify;"> " <i>Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kapada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa inkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya".</i> Berdasarkan fondasi yang enam tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada Islam yang semestinya ada pada jiwa muslim adalah: </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: blue;">a</span>. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan Allah sebelumnya.Sebagaimana Allah berfirman:</div><div style="text-align: justify;"> "<i>Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah seorang laki-laki di antara kamu, melainkan dia </i></div><div style="text-align: justify;"> <i>itu utusan Allah dan penutup para nabi"</i><i> </i> b. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah karena Islam adalah agama yang dianut oleh para Nabi sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SWT. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia selarasnya dengan fitrahnya. Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 19: </div><div style="text-align: justify;"> "<i>Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam"</i> c. Meyakini Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia, serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman. Sebagaimana firman Allah dalam surah As-Saba,ayat28:</div><div style="text-align: justify;"> "<i>Dan tiadalah kami utus kamu (Muhammad) melainkan untuk semua manusia sebagai berita gembira dan peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."</i> </div><div style="text-align: justify;"><b>2. S Y A R I A H</b> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Komponen Islam yang kedua adalah Syariah yang berisi peraturan dan perundang-undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan manusia.</div><div style="text-align: justify;"> Syariat adalah sistem nilai Islam ditetapkan oleh Allah sendiri dalam kaitan ini Allah disebut sebagai <i>Syaari' </i>atau pencipta hukum.</div><div style="text-align: justify;"> Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang :</div><div style="text-align: justify;">a. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah, seperti sholat, puasa, dan haji, serta yang juga berdimensi hubungan dengan manusia, seperti zakat . Hubungan manusia dalam bentuk peribadatan biasa dengan Allah disebut ibadah <i>mahdhah</i> atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas dan tata caranya sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah.</div><div style="text-align: justify;">b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, dengan sesama manusia dan makhluk lainnya disebut <i>muamalah.</i> Muamalah meliputi ketentuan atau peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan dengan alam sekitarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>3. A K H L A K</b> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau moral. Dalam kamus Bahasa Indonesia,kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan.Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata <i>khuluk</i> artinya dayan kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian, akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diseseorang yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.</div><div style="text-align: justify;"> Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cerminan dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari.Inilah misi diutusnya Nabi Muhammad SAW.</div><div style="text-align: justify;"> Menurut obyek atau sasaranya pembahasan tentang akhlak biasanya dikategorikan menjadi 3:</div><div style="text-align: justify;">a. Akhlak kepada Allah, meliputi beribadah kepada Allah, berzikir kepada Allah, berdoa kepada Allah,dan tawakkal kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Akhlak kepada manusia, meliput : pertama sabar,yaitu prilaku sesorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yangmenimpanya. Kedua Syukur yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat. Ketiga Tawadhu' yaitu rendah hati,selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua,kaya,miskin,tua dan muda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Akhlak kepada orang tua adalah berbuat baik kepadanya dengan ucapan dan perbuatan.</div><div style="text-align: justify;">d. Akhlak kepada keluarga, yaitu mengembangkan kasih sayang di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi melalui kata-kata maupun prilaku.</div><div style="text-align: justify;">e. Akhlak kepada lingkungan hidup.</div><div style="text-align: justify;"> Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat, kebaikan dan kedamaian bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup, sebagaimana firman Allah: </div><div style="text-align: justify;">"<i> Tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam" (Al-Anbiya.ayat 107)</i>. </div><div style="text-align: justify;"> Memakmurkan alam adalah mengelola sumberdaya sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri.Allah menyediakan alam yang subur ini untuk disikapi oleh manusia dengan kerja keras mengelola memeliharanya sehingga melahirkan nilai tambah yang tinggi. Sebagaiman firman Allah dalam surah Hud ayat 61: </div><div style="text-align: justify;">"<i> Dia menciptakan kalian dari bumi dan menyediakan kalian sebagai pemakmurnya".</i></div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-48451191299440705412011-03-07T23:28:00.000-08:002011-03-09T21:04:01.895-08:00ISLAM DAN PERUBAHAN MASYARAKAT<div style="color: blue; text-align: center;">ISLAM DAN PERUBAHAN MASYARAKAT</div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: blue;">A. Arti Islam </div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> Islam adalah agama yang berdasarkan pada ketundukan terhadap aturan Allah. Islam adalah agama penghambaan kepada Allah, yang mencipta, mengatur, memelihara alam semesta.Bila dicari dari asal katanya, Islam berasal dari kata <i>aslama </i>yang merupakan turunan dari kata <i>assalmu,assalamu,assalamatu</i> yang artinya tunduk dan patuh,bersih dan selamat dari catatan lahir batin. Dari asal kata ini dapat diartikan bahwa dalam Islam terkandung makna suci, bersih tanpa cacat atau sempurna.Kata Islam juga dapat diambil dari kata <i>assilmu</i> yang berarti juga perdamaian dan keamanan. Dari asal kata ini Islam mengandung makna perdamaian dan keselamatan, karena itu kata <i>asslamu'alaikum</i> merupakan tanda kecintaan seseorang muslim kepada orang lain, yang selalu menebarkan doa dan kedamaian kepada sesama.</div><div style="text-align: justify;"> Pengertian Islam secara terminologis sebagaimana diungkapkan Ahmad Abdullah Almasdoosi bahwa Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna diturunkan ke permukaan bumi ini.</div><div style="text-align: justify;"> Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, yang berisi hukum-hukum yang mengatur hubunggan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. </div><div style="text-align: justify;"> Agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah agama Islam yang terakhir yang diturunkan Allah kepada manusia.<br />
<br />
<div style="color: blue;"> <b>B.ISLAM DALAM PERUBAHAN MASYARAKAT</b></div> <br />
<b> </b>Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw,lahir bersama dengan turunnya Al-Quran empat belas abad lebih yang lalu. Masyarakat jahiliyah adalah masyarakat yang pertama kali bersentuhan dengannya, serta masyarakat pertama pula yang berobah pola pikir, sikap, dan tingkah lakunya, sebagaimana dikehendaki Islam.<br />
Masyarakat jahiliyah memiliki pola pikir,sikap, dan tingkah laku yang terpuji dan yang tercela. Dalam hal ini, Islam menerima dan mengembangkan yang terpuji, namun menolak dan meluruskan yang tercela. Hasan Ibrahim Hasan menyebutkan beberapa adat kebiasaan mereka yang tercela antara lain:<br />
1. Musyrik (menyekutu Allah) dan penyembahan berhala,<br />
2. Pendukunan dan Khurafat,<br />
3. Mabuk-mabukan dan masih banyak lagi.<br />
Sedangkan sifat positifnya dicatat oleh Ahmad Amin,seperti:semangat dan keberanian, kedermawanan,dan kebaktian kepada suku.<br />
<br />
<div style="color: blue;"> <b>SYARAT UTAMA PERUBAHAN</b></div><div style="color: blue;"><br />
</div> Perubahan dapat terlaksana melalui pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Al-Quran, serta kemampuan memanfaatkan dan menyesuaikan diri dengan hukum-hukum sejarah.<br />
Al-Quran adalah kitab pertama yang terkenal ummat manusia yang berbicara tentang hukum-hukum sejarah dalam masyarakat dan bahwa hukum-hukum tersebut, sebagaimana hukum alam, tidak mungkin mengalami perubahan.<br />
Uraian Al-Quran tentang hukum-hukum tersebut adalah wajar, karena sejak semula Al-Quran memperkenalkan dirinya sebagai kitab suci yang berfungsi melakukan perubahan-perubahan positif atau menurut bahasa Al-Quran, Al-Quran dalam hal ini tidak menjadikan dirinya sebagai alternatif pengganti usaha manusiawi, tetapi sebagai pendorong dan pemandu, demi berperannya manusia secara positif dalam bidang-bidang kehidupan.<br />
Dari ayat-ayat Al-Quran dapat dipahami bahwa perubahan baru dapat terlaksana bila dipenuhi dua syarat pokok: (a) adanya nilai; dan (b) adanya pelaku-pelaku yang menyesuaikan diri dengan nilai-nilai tersebut.<br />
Manusia adalah para pelaku yang menciptakan sejarah. Yang ditekankan Al-Quran tentang diri manusia bukanlah bentuk lahiriyahnya, tetapi kepribadiannya atau manusia dalam totalitasnya. Menurut Al-Quran nilai-nilai luhur sekalipun, jika tidak terhayati dalam kepribadian seseorang, tidak akan menghasilkan perubahan apa-apa kecuali selogan-selogan kosong.<br />
Perubahan yang terjadi pada diri seseorang harus diwujudkan dalam dasar yang kokoh, sehingga perubahan yang terjadi pada dirinya menciptakan arus gelombang yang menyentuh kesadaran orang lain.<br />
Perjuangan Nabi Muhammad saw disaat mengajarkan Islam adalah dengan meningkatkan kesadaran moral ummat. Beliau mencoba menggubah tatanan sosial melalui keteladanan moral yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-67679030207928334202011-03-07T21:12:00.000-08:002011-03-07T21:23:54.377-08:00LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM AWAL DI INDONESIA<div align="center" class="MsoNormal" style="color: red; text-align: center; text-indent: -0.25in;"><b>LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM AWAL DI INDONESIA</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: red; text-align: center; text-indent: -0.25in;"><b>OLEH</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: red; text-align: center; text-indent: -0.25in;"><b>NURSALIMAH</b></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pendahuluan</b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral masalah Islam baik dalam negara mayoritas maupun minoritas. Dalam ajaran agama Islam,pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi. Karenanya, ummat Islam selalu mempunyai perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan pendidikan untuk kepentinggan masa depan umat Islam.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Sejak awal perkembangan Islam di Indonesia, pendidikan mendapat prioritas utama masyarakat umat muslim Indonesia.Di samping karena besarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisasi muslim Indonesia mendorong umat Islam mendorong umat Islam melaksanakan pengajaran Islam kendati dalam sistem yang sederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem <i>halaqoh</i> yang dilakukan di tempat-tempat ibadah seperti mesjid, musollah, bahkan juga dirumah-rumah ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong umat Islam di Indonesia mengadopsi dan mentranfer lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada kedalam pendidikan Islam di Indonesia. Di jawa misalnya, umat Islam mentranfer lembaga keagamaan Hindu Budha menjadi pesantren; umat Islam di Minangkabau mengambil surau sebagai peninggalan adat masyarakat setempat menjadi lembaga pendidikan Islam; dan demikian pula masyarakat Aceh dengan mentranfer lembaga masyarakat meunasah, dayah, rangkang sebagai lembaga pendidikan Islam.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Dalam makalah yang sederhana ini, penulis mencoba memaparkan lembaga-lembaga pendidikan Islam awal di Indonesia seperti yang disebutkan di atas, sebagai gerak langkah awal untuk membangun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang lebih relevan perkembangan berikutnya.</div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> <a href="http://www.blogger.com/goog_272410018"> </a></span></b><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/03/lembaga-lembaga-pendidikan-islam-awal.html"><b>Mesjid dan Langgar Sebagai Lembaga Pendidikan Islam</b></a></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pada awal perkembangan agama Islam di Indonesia, pendidikan Islam dilaksanakan secara Informal. Islam datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim, sambil berdagang mereka menyiarkan agama Islam. Setiap ada kesempatan mereka memberikan pendididkan dan ajaran agama islam. Dididkan dan ajaran islam mereka berikan dengan contoh suri teladan. Mereka berlaku sopan, ramah tamah, tulus ikhlas, amanah, dan kepercayaan, pengasih, pemurah, jujur, dan adil, menepati janji, serta menghormati adat-istiadat yang ada yang menyebabkan masyarakat Nusantara tertarik untuk memeluk agama islam.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sementara itu, hampir setiap desa yang ditempati kaum muslimin, mereka mendirikan mesjid untuk tempat mengerjakan shalat jum’at dan juga pada tiap-tiap kampung mereka dirikan langgar untuk mengaji al-qur’an dan tempat untuk mengerjakan shalat lima waktu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Adapun fungsi utama mesjid adalah untuk tempat shalat lima waktu ditambah dengan sekali seminggu dilaksanakan shalat jum’a dan dua kali setahun dilaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Sedangkan langgar bentuknya lebih kecil dari mesjid dan dipergunakan hanya untuk tempat shalat lima waktu dan bukan untuk tempat shalat jum’at. Selain dari fungsi utama mesjid dan langgar difungsikan juga untuk tempat pendidikan. Di tempat ini dilakukan pendidikan untuk orang dewasa maupun anak-anak. Pengajian yang dilakukan untuk orang dewasa adalah penyampaian-penyampaian ajaran islam oleh mubaligh (al-ustad, guru, kyai) kepada para jama’ah dalam bidang yang berkenaan dengan akidah, ibadah, dan akhlak.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Al-Abdi dalam bukunya Almadlehal menyatakan bahwa mesjid merupakan tempat terbaik untuk kegiatan pendidikan. Dengan menjadikan lembaga pendidikan dalam mesjid, akan terlihat hidupnya sunah-sunah islam, menghilangkan bid’ah-bid’ah mengembangkan hukum-hukum Tuhan, serta menhilangkan stratifikasi rasa serta status ekonomi dalam pendididkan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Oleh sebab itu, implikasi mesjid sebagai lembaga pendidikan islam adalah :</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mendidik anak-anak untuk tetap beribadah kepada Allah SWT</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menanamkan rasa cinta kepada ilmu pengetahuan dan menanamkan solidaritas sosial, serta menyadarkan hak-hak dan kewajibannya sebagai insan pribadi, sosial, dan warganegara</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memberi rasa ketentraman, kekuatan, dan kemakmuran potensi-potensi rohani manusia melalui pendidikan, kesabaran,keberanian, kesadaran, perenungan, optimisme, dan pengadaan penelitian.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pada tahap-tahap awal ini, sebenarnya penyelenggaraan pendidikan antara mesjid dibedakan dengan langgar dimana pendidikan langgar adalah tingkat dasar yang biasa disebut pengajian al-qur’an. Kemudian pendidikan ditingkat lanjutan disebut pengajian kitab dan diselenggarakan di mesjid. Dengan demikian, langgar dan mesjid pada masa lalu (sebelum) timbul dan berkembangnya madrasah, telah diselenggarakan dua macamstrata pendidikan, yaitu pendidikan dasar, yang disebut pengajian al-qur’an. Dan yang kedua adalah pendidikan al-Qur’an yang disebut guru kitab.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Adapun cara yang dipergunakan dalam belajar dan mengajar di langgar dan mesjid dapat ditentukan sebagai berikut : anak-anak belajar secara duduk dalam keadaan besila tanpa mempergunakan bangku dan meja. Demikian pula halnya dengan guru. Mereka belajar derngan guru seorang demi seorang (<i>sorongan</i>) dan belum berkelas-kelas seperti sekolah-sekolah yang ada sekarang. Materi pelajarannya sangat berpariasi, tergantung kepada kemampuan anak-anak.Namun, pada dasarnya setiap anak memulai pelajarannya dengan huruf hijaiyah, mereka mepelajari huruf hijaiyah dengan membaca (menghapal dan mengenal hurufnya) satu persatu, baru kemudian dirangkaikan. Selain belajar al-Qur’an materi lain yang diajarkan adalah ibadah yang dimulai dengan burwudhu dan shalat. Pelajar ini diberikan secara langsung melalui contoh, teladan, dan praktek. Adapun lama belajar al-Qur’an di langgar dan mesjid ditentukan berdasarkan kemampuan, kerajinan, bahkan situasi dan kondisi setempat. Anak yang bekemampuan dan rajin bisa menamatkan Al-Qur’an dengan baik dalam jangka dua atau tiga tahun.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Mengenai metode penyampaian materi, pada pendidikan langgar dan mesjid memakai dua metode, yaitu metode <i>sorongan</i> dimana dengan metode ini anak secara perorangan belajar dengan guru/kyai dan metode <i>halaqoh</i>, yakni seorang guru/kyai dalam meberikan pengajarannya duduk dengan dikelilingi murud-muridnya. Demikianlah, bagaimana kedudukan langgar dan mesjid sebagai lembaga pendidikan islam. Untuk kondisi sekarang memang keberadaannya sangat urgen. Sebagai contoh kalau dahulu saat Ramadhan tiba, biasanya diisi dengan tadarusan al-Qur’an, sekarang tampaknya lebih berkembang lagi, biasanya kalau tiba Ramadhan langgar dan mesjid ramai-ramai mengadakan kegiatan seperti pesantren kilat, ceramah-ceramah keagamaan dan sebagainya, terlebih didukung oleh pemuda mesjidnya yang penuh kreativitas sehingga lebih semarak.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>C.<a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/03/lembaga-lembaga-pendidikan-islam-awal.html"> Pesantren</a></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Kata pesantren itu sendiri menurut beberapa ahli ada yang menganggap berasal dari bahasa tamil yang berarti ”guru mengaji”. Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu berasal dari bahasa india “<i>shasti</i>” dari kata “sastra” yang berarti buku-buku suci, buku-buku tentang ilmu pengetahuan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sementara menurut versi lain, kata pesantren berasal dari akar kata “<i>cantrik</i>” artinya orang yang tinggal di suatu tempat bersama guru untuk mencari ilmu. Karena pergeseran, pengecapan kata <i>cantrik</i> berubah menjadi santri yang kemudian mendapat akhiran-ian menjadi santrian, fonem-<i>ian</i> berubah menjadi –<i>en</i> ditambah awalan <i>pe- </i>menjadi kata jadian pesantren. Analisa terhadap kata asli yang menjadi rujukan kata pesantren menunjukan bahwa akumulasi makna mengiringi kearah suatu lembaga ilmu pendidikan, mengingat adanya guru, buku atau kitab, tempat tinggal, serta anak yang menuntut ilmu serta bekerja.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pada awal pertumbuhannya sampai pada masa pembaharuan yaitu pada abad ke-20, pesantren belum mengajarkan ilmu ilmu umum, bahan ajaran yang diberikan murni pendidikan agama, administrasi pendidikan juga belum diterapkan dalam lembaga pesantren, sistim belajarnya non-klasikal dengan menerapkan metode <i>wetonan, serogan, halaqoh,</i> santri yang hendak belajar tidak dibatasi oleh umur, santri diperbolehkan belajar kapan saja serta jenjang waktu belajar tidak diukur. Santri juga diperbolehkan untuk pindah pesantren sewaktu waktu guna menuntut ilmu dengan guru lain, bahkan pulang ketempat asalnya apabila menurut ukuran pribadinya telah mampu untuk mengembangkan diri.</div><div class="MsoNormal"> Corak pengajaran pada fase ini masih berorientasi pada materi (<i>subject</i> centered teaching) dan juga pada santri (<i>child</i> <i>centered teaching</i>). Dimensi waktu yang bercorak sendiri dipesantren terlihat pada masa lamanya belajar; selama seorang santri memerlukan bimbingan pengajian dari kyainya selama itu pula ia tidak merasakan adanya keharusan menyelesaikan masa belajarnya dipesantren. Corak pengajian yang tersendiri dari kehidupan pesantren dapat dilihat dari struktur pengajaran yang diberikan. Dari sistematika pengajaran dijumpai jenjang pengajaran yang berulang ulang dari tingkat ketingkat tanpa melihat kesudahannya. Keberhasilan kyai tidak diukur oleh standar nilai evaluasi belajar santri tetapi jumlah mantan santri yang berperan menjadi kyai dan orang-orang yang berpengaruh dimasyarakat.</div><div class="MsoNormal"> Pesantren dengan cara hidupnya yang bersifat kolektif, merupakan salah satu perwujudan atau wajah dari semangat dan tradisi lembaga gotong-royong yang umum terdapat pada masyarakat pedesaan. Nilai-nilai keagamaan seperti persaudaraan, menuntut ilmu, tolong menolong, persatuan, ikhlas, berjuang, patuh kepada Allah dan Rasul, ulama atau kyai sebagai pewaris nabi dan kepada mereka yang diakui sebagai pemimpin,dan berbagai nilai yang secara ekplisit tertulis sebagai ajaran islam, ikut mendukung eksistensi pesantren.</div><div class="MsoNormal"> Dari paparan diatas dapat dicernai bahwa pesantren sejak awal selalu terlibat dalam proses penciptaan tata nilai yang memiliki dua unsur, yaitu pniruan dan pengekalan. Unsur <i>pertama</i>, yaitu peniruan adalah usaha yang dilakukan terus menerus secara sadar untuk memindahkan pola kehidupan Nabi, para sahabat dan ulama kedalam praktek kehidupan dipesantren. Unsur <i>kedua</i>, yaitu pengekangan, memiliki perwujudan utama dalam disiplin sosial yang ketat dipesantren. Kesetiaan tunggal pada pesantren adalah dasar poko disiplin ini.</div><div class="MsoNormal"> Setelah datangnya kaum penjajah barat (Belanda), peranan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam semakin kokoh. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang reaksional terhadap penjajah. Karena itu dizaman lembaga pendidikan islam yang reaksional terhadap penjajah. Karena itu dizaman Belanda sangat kontras sekali pendidikan dipesantren dengan pendidikan disekolah-sekolah umum. Pesantren semata-mata mengajarkan ilmu-ilmu agama lewat kitab-kitab klasik, sedangkan sekolah umum belanda sama sekali tidak mengajarkan pendidikan agama. Dalam perkembangan selanjutnya, pesantren mengalami dinamika, kemampuan dan kesediaan pesantren untuk mengadopsi nila-nilai baru akibat moderenisasi, menjadikan pesantren berkembang dari yang tradisional ke modern. Uraian yang lebih mendalam dan meluas tentang pesantren akan dikemukaan pada makalah berikutnya pada judul “<i>Pesantren : Tinjauan Historis dan dinamikanya</i>”.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b>D<a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/03/lembaga-lembaga-pendidikan-islam-awal.html">.Meunasah, Rangkang, dan Dayah</a></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sejak masuknya islam ketanah Aceh, maka pendidikan dan pengajaran islam mulai lahir dan tumbyh dengan amat suburnya, seperti dengan berdirinya kerajaan islam diPasai. Waktu itu, banyak ulama dipasai membangun pesantren, seperti Teungku di Geuredong, Teungku Cot Mamplan, maka banyaklah pelajar yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Walaupun demikian halnya, keterlibatan pemerintah secara jelas terhadap lembaga tersebut, yakni ketika kerajaan Aceh Darussalam memproklamirkan diri pada tanggal 12 Zulkaedah 1511 sebagai penguasa Aceh yang menyatakan perang terhadap buta huruf yang merupakaan dambaan sejak beabad-abad lamanya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Proklamasi Kerajaan Islam Pasai belahan Timur. Aceh pada saat itu merupakan sumber ilmu pengetahuan,bahkan ibu kota Aceh Darussalam terus berkembang mensejajari kota-kota pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Hal ini terbukti dengan bidang pendidikan yang mendapat perhatian penuh dari kerajaan Aceh Darussalam yang pada waktu itu terdapat lembaga negara yang bertugas dalam bidang ilmu pengetaahuan, antara lain :</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bala Seuti Hukama (Lembaga Ilmu Pengetahuan)</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bala Seuti Ulama (Lembaga Pengurus Pendidikan)</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Balai Jama’ah Himpunan Ulama (Perkumpulan Intelektual membahas masalah ilmu pengetahuan)</li>
</ol><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Adapun jenjang pendidikan yang ada pada saat itu adalah sebagai berikut. <a href="http://www.blogger.com/%09%20http://www.ziddu.com/download/14095280/lembaga-lembagapendidikanislam.doc.html">Klik lebih Lanjut dan Dawnload</a></span>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-6925518972783042282011-02-23T21:08:00.000-08:002011-02-23T21:24:35.701-08:00PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI MODERN (MUSTAFA KEMAL ATTATURK)<div style="color: black;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #274e13; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI MODERN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #274e13; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">(MUSTAFA KEMAL ATTATURK)</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #274e13; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">OLEH :</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #274e13; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"> NURSALIMAH</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 150%;">Pendahuluan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Masyarakat turki yang sejak lama diselimuti kabut pemerintah monarki absolute sepertiny menghendaki kebebasan bagi rakyat yang mendambakan hilangnya kekuasaaan sewenang-wenang yang seolah-olah milik sultan. Demikian pula alam demokrasi yang dididamkan belum menunjukkan sinar yang cemerlang kecuali akhir abad ke-19 yang tetunya berkat perjuangan para perintis pembaharuan di turki sendiri, baik rintisan ini dilakukan oleh para sultan, para cendikiawan maupun para aktifis gerakan oposisi. <sup>1</sup> </div><div style="color: black;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Perjuangan dalam memperoleh kebebasan hak-hak warga Negara Turki dalam bentuk demokrasi yang diidamkan tersebut terdapat banyak tantangan yang dihadapi, bik dalam negri terutama sultan yang enggan melengserkan jabatannya, juga terdapat tantangan yang cukup berat di kalangan ekstrn yaitu intervensi bangsa colonial terhadap urusan-urusan dalam negri Turki. Kondisi seperti ini menjadi<i> setting sosio-politik dan historic</i> yang dengan ini pulalah mendorong Mustafa Kemal beserta kawan-kawan seperjuangannya untuk menyelamatkan masa depan Turki dari cengkraman kekuasaan absolute para sultan dan ancaman Negara menggebu </span></div><div style="color: black;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> Dan nyatanya keberhasilan ini menhantarkan Mustafa Kemal mendapat julukan Bapak Turki (Attaturk) dan menjadi presiden pertama. Makalah ini ingin mengungkapkan peran Mustafa Kemal dalam menghadapi sekutu dan factor-faktor yang menjadi pendorong keberhasilannya serta berbagai ide pembaharuannya.<span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"><a href="http://www.salimahsalam.co.cc/2011/02/pendidikan-islam-pada-masa-turki-usmani.html"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;">A. Biografi Singkat Mustafa Kemal</span></b></a></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"> Mustafa Kemal dilahirkan di slonika, kota kecil kawasan Yunani tahun 1881. orangtuanya Ali Riza bekerja sehingga pegawai biasa di salah satu kantor pemerintah dimkota tersebut.<sup> 2</sup> Ibunya bernama Zulaide Henim seorang sosok ibu yang sangat halus dan dalam perasaan keagamaannya sangat cendrung manginginkan anaknya kelak menjadi sarjana yang taat. <sup>3</sup> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"> Mustafa Kemal mengecap pendidikan dasarnya pada madrasah, namun tidak bertahan lama karena harus dikeluarkan gurunya sebab dia menentang.<sup> 4</sup> Kemudian ia belajar di sekolah dasar modern di slonika dan tamat di tahun 1893. kemudian ia melanjutkan ke sekolah Menengah Militer di kota yang sama. Karena kecemerlangannya dan pintarnya disekolah ini, terutama dibidang matematika dan kemiliteran, akhirnya ia menamatkan sekolahnya di tahun 1895. lantas mendorongnya cepat masuk ke Sekolah Tinggi Militer di istambul tamat tahun 1899, hingga mendapat pangkat kepten. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Dalam karir politiknya, ia bersama Ali Fethi dan ia menjadi kelompok kader yang menerbitkan surat kabar yang ditulis dengan tangan, hingga ia harus meringkuk di tahanan untuk beberapa waktu. Selanjutnya ia ditugaskan di syiria selama empat bulan dan selama itu pula ia mendirikan organisasi politik rahasia yang bernama <i>hurrivet geniveeti</i> hingga berhasil mendirikan cabang-cabang di Jaffa, Beirut, dan Jerussalem. Di slonika sendiri, dia aktif pada organisasi <i>hoden and progress</i> (persatuan dan kemajuan), ketika revolusi turki Muda meletus tahun 1908. <sup>6</sup></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"> Sedangkan di Benghazi, ketika perang italic di Tripoli (1811-1812), dia menjadi komandan kesatuan banghazi dan dinaikkan menjadi mayor. Selama perang Balkan 11 (1912-1913) dan kembali ke istambul dan diangkat menjadi kepala staff militer di Gellifort dan setelah berakhir dia diangkat menjadi atase Militer di sofia dengan pangkat kolenel . <sup>7</sup> Saat meletus perang dunia 1, Turki merupakan sekutu dari jerman, Mustafa Kemal ditugaskan di tokisdus sebagai Komandan divisi XIX guna mempertahankan selat Dardareja sehingga mampu menyelamatkan ibu kota Usmania dan mengubah jalannya perang dunia. Ketika dikirim ke Edirus, ia diangkat menjadi panglima Angkatan Bersenjata di Byarbakir dan berpangkat jendral, setelah berhasil merebut kembali Mush dan Bitti dari Rusia. Demikian pula ia diangkat menjadi panglima angkatan darat VII di Syiria di bawah falkeuhayn. Namun bukan senang dengan pangkat tersebut, akhirnya Mustafa kemal meletakkan jabatannya dan kembali ke Istambul. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Di bulan agustus 1918 dia diangkat menjadi Komandan Angkatan Darat ke-7 dan tanggal 30 Oktober 1918 menggantika Jendral Liman Yen Sandera sebagai Panglima Kesatuan Angkatan Darat Yildirim. Dua minggu berselang, kesatuannya dibubarkan dan dia dipanggil ke Istambul pada tanggal 13 November 1918 dimana saat itu kapal-kapal sekitu tiba di Turki.<a href="http://www.ziddu.com/download/13935613/PENDIDIKANISLAMPADAMASATURKIUSMANIMODERN.doc.html"> klick untuk lebih lanjut dan Download </a></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 200%; text-align: justify;"></div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-19114556941748345602011-02-22T09:31:00.001-08:002011-02-22T09:31:54.089-08:00Kumpulan ArtikelAgama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-36710744031650775402011-02-22T09:29:00.002-08:002011-03-31T22:03:56.023-07:00Kumpulan RPP dan Silabus MTS/SMP<span style="font-size: large;"><b>Silabus Aqidah Akhlak Semester I dan II</b></span><br />
<ul><li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419068/SILABUSAQidahAkhlakkls1.doc.html">Kelas VII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419071/SILABUSAAKELASVIII.doc.html">Kelas VIII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419069/SILABUSAAkelasIX.doc.html">Kelas IX </a></li>
</ul><br />
<span style="font-size: large;"><b> RPP Aqidah Akhlak Semester I dan II</b></span><br />
<ul><li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419072/RPPAAkelas1.doc.html">Kelas VII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419070/RPPAAkelasVIII.doc.html">Kelas VIII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419067/RPPAAKelaSIX.doc.html">Kelas IX </a> </li>
</ul><br />
<ul></ul><span style="font-size: large;"><b>Silabus Fiqih Semester I dan II</b></span><br />
<ul><li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419245/SILABUSPEMBELAJARANKLSVII.doc.html">Kelas VII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419246/SILABUSPEMBELAJARANKLSVIII.doc.html">Kelas VIII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419242/SILABUSFIQIHKLSIX.doc.html">Kelas IX</a></li>
</ul><br />
<ul></ul><span style="font-size: large;"><b>RPP Fiqih Semester I dan II</b></span><br />
<ul><li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419241/RPPFIQIHKELASVIIOK.doc.html">Kelas VII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419244/RPPFIQIHKLSVIIIOK.doc.html">Kelas VIII</a></li>
<li><a href="http://www.ziddu.com/download/14419243/RPPFIQIHKLSIX.doc.html">Kelas IX</a></li>
</ul><span style="font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<ul></ul>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-51399142845872474212011-02-22T09:29:00.000-08:002011-02-22T09:29:00.213-08:00Daftar IsiSite Not FoundAgama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-67592893925026792752011-02-21T22:31:00.000-08:002011-02-21T22:31:04.973-08:00PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI USMANI<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI USMANI</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">OLEH :</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: blue; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">NURSALIMAH</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 200%;">Pendahuluan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sejarah menunjukkan pada abad ke 15 (ke 9 H) orang turki Usmani membuat debut di panggung sejarah, pada tahun 1455 (853H) mereka menjadi perhatian dunia, ketika Muhammad sang penakluk yang berusia 24 tahun telah merebut konstantinopel ibu kota kerajaan Romawi Timur. Kemenagan ini yang telah membuat umat islam selama 800 tahun dari keadaan sebaliknya, telah menggairahkan kembali seluruh dunia islam dan membangkitkan kembali. <sup>1</sup> Jatuhnya konstantinopel ini yang selama delapan abad tidak berhasil di jatuhkan oleh kaum muslimin,<sup>2</sup> memberi bukti kekuatan turki Usmani benar-benar tangguh.<span> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Dengan ketangguhan tersebut Philip K Hitti mengatakan kerajaan Turki Usmani adalah kerajaan terbesar aiabad modern, yang berkuasa dari tahun 1282-1929 M. <sup>3</sup> Dalam limit waktu yang begitu panjang, banyak usaha-usaha pembaharuan yang dilakukan baik dalam bidang militer, pemerintahan, ekonomi maupun pendidikan. Ide-ide pemikiran pendidikan sampai masa kepemimpinan Sultan Mahmud keadaan pendidikan atau sekolah-sekolah menggunakan system tradisional, yang didomonasi </div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">oleh para ulama dan orientasnya hanya pada masalah agama. Madrasah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan umum yang berada di kerajaan turki. Sedangkan disisi lain ilmu-ilmu umum sebagai penunjang kurang mendapat tempat dalam kurikulum madrasah. Kondisi ini disadari Sultan tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman modern. Maka sultan Mahmud memunculkan ide mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan ilmu-ilmu umum, disamping mendirikan sekolah umum dan sekolah sastra, siswa untuk kedua sekolah ini dipilih dari lulusan madrasah yang berperestasi. <sup>4</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Kiranya dari kebijaksanaan tersebut, penulis ingin melihat asal usul turki Usmani, bagaimana ide-ide pemikiran pendidikan, dan upaya apa saja yang dilakukan dalam pembaharuan pendidikan di Turki Usmani, dapat dilihat dalam bahasan selanjutnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;">A. Asal – Usul dan Perkembangan Turki Usmani</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Dalam catatan sejarah kerajaan Turki Usmani adalah kerajaan pertama yang paling lama bertahun, dibandingkan dua kerajaan besar lainnya, berdiri pada tahun 1282-1929 M.<sup>5</sup> Kerajaan ini berasal dari keturunan Usman ibn sauji Ibn Art Hogol Ibn Sulaiman Syah Ibn Kia Alt. Silsilah kerajaan ini atas prakarsa bangsa Turki dari Kabilah Oghuz, suku Nomanik di asia kecil yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina. </div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">“dan ada pendapat lain” <sup>7</sup> Dalam kurun waktu yang panjang, sekitar 3 abad mereka pindah ke Turkistan, Persia, dan irak. Pada awalnya mereka tidak memeluk agama islam, baru sekitar abad ke- 19 atau abad 10 mereka masuk islam yang pada waktu itu menetap di Asia tengah. Kemudian pad aabad ke- 13 mereka mendapat serangan Mongol. Sehingga melarikan diri ke daerah barat. Akan tetapi ketika pemimpin terakhir kabilah ini (Sulaiman) meninggal dalam pertempuran munzikart, mereka terpecah dua, ada yang pulang ke daerah timur dan ada pula yang mencari pengsuian pada saudara-saudaranya (Orang Turki saljuq) yang tinggal di asia kecil, <sup>8</sup> yang dipimpin oleh Erthogrul putra Sualaiman.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Pada waktu itu mereka mengabdikan diri pada Sultan Alauddin 11, Sultan saljuq yang kebetulan sedang berperang debgan Dizantium. Mereka membantu Sultan tersebut yang Akhirnya mendapat kemengan. Sultan tersebutpun memberikan hadiah sebidang tanah di asdia kecil yang berbatasan dengan Dizantium ini adalah awal mereka untuk membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibu kota. Kemudian Ethgrul meninggal dunia pada tahun 1280, kepemimpinan di lanjutkan Usman yang memerintah 1290-1326 M. </div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Usman juga banyak berjasa kepada Sultan Alauddin 11, sehingga dia disenagi, <sup>10</sup> ia berhasil menduduki benteng-benteng Dizantium dekat kota Broessa. Kemudian pada tahun 1300 M kerajaan Saljuq mnedapat serangan dari bangsa Mongol sehingga Sultan Alauddin 11 terbunuh. Keturunannya tidak ada yang leyak menggantikannya maka tidak beberapa lama setelah ia meninggal wilayahnya terpecah-pecah menjadi karajaan-beberapa kerajaan kecil. <sup>11</sup> Sejak itulah Usman memproklamirkan dirinya sebagai Padisnya dan kerajaan Usmania dinyatakan berdiri, dengan penguasa pertama yaitu Usman yang sering disebut Usman 1. Ia mendapat dukungan dari berbagai lapisan pembesar Saljuq, maka seluruh bekas wilayah kesultanan saljuq menjadi wilayah keturunan turki Usamani dan menjadikan Brossa sebagai ibu kota resmi pada tahun 1326.<sup>12 </sup>Ia memperluas kerajaanya. <sup>13</sup> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pada masa pemerintahan Orkhan yaitu sultan kedua dari kerajaan Usmani (726 H / 1326 M-761 H / 1359) dapat menaklukkan sebagian benua Eropa yaitu Azmir (Samirna) tahun 1327 M, thawasyanli (1338 M), Angkara (1354 M), dan Gilipornia (1330 M).</div><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Kemudian pada masa pemerintahan Murad 1 (sultan ketiga dari pemerintahan Usmani), 761 H / 359 M – 789 H / 1389 m, Ia terus melakukan perluasan daerah benua eropa dan memantapkan keamanan dalam negri. Ia menaklukkan Adrianovel (dijadikannya menjadi kerajaan baru), Marcedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian wilayah utara Yunani. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Pada waktu itu paus merasa cemas terhadap ekspansi yang dilakukan kerajaan Turki Usmani di Eropa Sehingga ia mengobarkan perang. Kan tetapi dikalahkan Sultan Biyazid 1 1389-1401 M (sultan keempat dari kerajaan Usmani). Peristiwa penghancuran sekutu Kristen eropa ini menjadi catatan penting bagi umat islam dalam sejarah peradaban islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Setelah Biyazid 11 ekspansi kerajaan Usmani lama berhenti. Tentara Tuki Usmani mengalami kekalahan dengan tentara Mongol yang dipimpin Timur Lenk di Asia kecil. Biyazid dan putranya tertawan dan wafat dalam tawana tahun 1403 M. <sup>14</sup> Kekalah ini membawa akibat buruk bagi kerajaan Turku Usmani , penguasa-penguas saljuq di Asia kecil melepaskan diri dari Turki Usmani. Putra-putra Biyazid saling berebut kekuasaan. Keadaan buruk ini berlangsung sepuluh tahun dan berakhir setelah sultan Mahmud 1 (1403-1421 M) yaitu sultan kelima dari kerajaan Turku Usmani dapat mengatasinya. Ia mengadakan perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negri. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Usaha ini dilanjutkan Murad 11(1421-1451 M) dan mencapai puncak kemajuannya kembali pada masa Mahmud 11 (1451-1484 M), dimana ia berhasil merobohkan banteng konstatinovel dan kaisar konstantin 1X mati terbunuh. </div><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Peperangan ini terjadi pada 6 april-29 mei 1453 M. dalam peperangan ini sultan dibekali 300.000 prajurit dan sebuah pasukan altileri yang tangguh. Kekuatan armadanya yang mengepung negri itu bukan saja dari darat tetapi juga dari laut yaitu 120 kapal perang. Kemudian dilanjutkan Sultan Salim (1512-1520 M). akan tetapi dia mengalihkan perhatiaanya kearah timur dengan menaklukkan dinasti Shafawi (Syi’ah) di Persia, Syria, dan dinasti mamalik di Mesir.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span> </span>Ekspansi ini dilanjutkan sultan Sulaiaman Al-Qanuni (1520-1566 M) dengan tidak melihat timur atau barat, akan tetapi seluruh wilayah Turki Usmani mereka berhasil menguasai Balgrado dan pulau Rodlress tahun 1522 M seerta wilayah Afrika Utara, sehingga wilayah kekuasaannya mencakup Asia kecil, Armenia, Irak,Suria, Hijaz serta Yaman di asia, Mesir, Libia, Tunisia, al-Ajazair di Afrika, Yunani, Bulgaria, Yugoslavia, Albania, Hongaria, Rumania di Eropa. Setelah sultan Sulaiman meninggal terjadi perebutan kekuasaan diantara putra-putranya yang menyebabkan kemunduran kerajaan turki usmani.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;">B. Lahirnya Ide-Ide Pemikiran Islam</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketinggalan kaum muslimin dari bangsa-bangsa eropa dari berbagai bidang kehidupan ini, menjadi awal lahirnya ide-ide pemikiran pendidikan di Turki, telah timbul mulai abad ke-11 H / 17 M dengan kekalahan-kekalahan yang diderita kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara-negara Eropa. Kekalahan-kekalahan <sup>15</sup> </div><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">tersebut mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan kebudayaan bangsa Eropa pada masa itu. <sup>16</sup> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Tepatnya pada pemerintahan Sultan Ahmad 111 mengadakan pembaharuan didalam kerajaan Turrki, namun pembaharuan –pembaharuan Sultan Ahmad 111 bisa<span> </span>dikatakan belum berhasil. Sepaninggal Sultan Amad Turki terus mengadakan pembaharuan, sebagaimana dikatakan Abu Hasan Ali Nadawi bahwa sultan Salim 111 ( 1789-1807 M) berusaha melakukan pembaharuan, <sup>17</sup> serta menyeluruh, tetapi hasilya belum tercapai sebagaimana yang diharapkan. Kondisi turki masih belum banyak berubah dan masih banyak tertinggal di Eropa. Melihat hal tersebut, Sultan Mahmud 11 yangb naik tahta pada tahun 1807 M, terus melakukan pembaharuan yang telah dirintis pada pendahulunya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sultan Mahmud 11 melihat bahwa Turki pernah mengalami masa kejayaan, yaitu puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qadawi, pada masa itu menjadi Negara Adikuasa, kemajuan terdapat di segala bidang, sehingga mengalahkan Negara-negara Eropa. Tetapi tatkala beliau naik tahta, kejayaan itu sudah tidak berada pada Turki, bahkan Turki jauh tertinggal dari <span style="font-size: 11pt; line-height: 200%;">Negara</span>-negara Eropa, melihat hal ini sultan Mahmud 11 berkeinginan untuk mengembalikan turki pada masa kejayaannya dengan mengadakan pembaharuan dalam pendidikan dan bidang lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> </div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-71603150604267729842011-02-18T22:50:00.000-08:002011-02-18T22:50:12.868-08:00KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HASAN LANGGULUNG<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="color: red; direction: rtl; line-height: 150%; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><b><span dir="LTR" style="font-size: 15.5pt; line-height: 150%;">KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 15.5pt; line-height: 150%;">HASAN LANGGULUNG</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 15.5pt; line-height: 150%;">Oleh</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 15.5pt; line-height: 150%;">Nursalimah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 15.5pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Membicarakan pendidian islam satu hal yang tidak ada selesainya, paling tidak disebabkan oleh dua hal, <i>pertama </i>pendidikan itu sendiri memang harus berkembang dilihat dari wataknya sendiri<i>. Kedua</i> perkembangan pendidikan itu harus sejalan dengan perkembangan jalan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Untuk mengolah semua ini adalah tugas ahli pendidikan agar mudah dalam menerapkan pembelajarannya, dalam kehidupan manusia yang telah di anugrahi akal untuk berfikir serta berbagai potensi lainnya. Dalam berbagai persoalan dalam dunia pendidikan seperti mengenai unsure-unsur pendidikan seperti : tujuan pendidikan, dasar pendidikan, metode pengajaran, kurikulum, pendidik, peserta didik dan eveluasi sebagai standart untuk tercapainya tujuan suatu proses pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Menyikapi persoalan di atas telah banyak melahirkan sejumlah tokoh di berbagai pelosok dunia islam, termasuk di Indonesia. Salah satunya <b><i>Hasan Langgulung</i></b>, yang berupaya untuk memberikan kontribusinya dalam mengembangkan pemikiran pendidikan islam sebagai langkah konkrit dalam ikut menyelesaikan berbagai problematika system pendidikan islam dan menghendaki adanya keutuhan “ system pendidikan islam modern”. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Adapun yang ingin di ungkapkan dalam makalah ini adalah bagaimana sebenarnya pendapat Hasan Langgulung tentang unsure – unsure pendidikan islam agar sesuai dengan perkembangan zaman dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini.</span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Esensi Dan Pengertian Pendidikan Islam </span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Menurut hasan langgulung istilah pendidikan yang dalam bahasa inggris adalah <i>education,</i> berasal dari bahasa latin yaitu <i>educere</i>, yang berarti memasukkan sesuatu, barangkali memasukkan ilmu ke kepala seseorang. Dalam hal ini menurut beliau ada tiga hal yang terlibat<span> </span>yaitu: ilmu, prosese memasukkan ke kepala orang, jadi ilmu itu memang masuk ke kepala.<sup>1</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dalam makna yang lebih luas hasan langgulung mengartikan pendidikan sebagai usaha memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat.<sup>2</sup> Dengan kata lain hasan langgulung juga mengatakan bahwa pendidikan suatu tindakan <i>(action)</i> yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan, atau peradaban untuk memeliahara kelanjutan hidupnya.<sup>3</sup> Selanjutnya menurut hasan langgulung menjelaskan bahwa pendidikan itu amat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini agar mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Sebagai sesuatu yang sangat urgen, maka fungsi-fungsi pendidikan itu beliau ungkapkan sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Menyiapkan generasi mudah untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan disini berkaitan<span> </span>dengan kelanjutan hidup <b><i>(</i></b><i>survival</i>) masyrakat itu sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;">Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dengan generasi tua kepada generasi muda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;">Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan masyrakat yang menjadi syarat mutlak untk kelanjutan hidup <i>(survival)</i> suatu masyarakat dan peradaban. <sup>4 </sup><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Sebagai sebuah proses pemindahan nilai-nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya, maka proses pendidikan tersebut menurut Hasan Langgulung dapat dilakukan dengan macam-macam jalan, yakni : </span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">1.<span> </span>Melalui pengajaran, dalam hal ini berarti pemindahan pengetahuan atau kno</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">knowledge.</span></div><ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Melalui latihan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Melalui indokrinasi yaitu proses yang melibatkan seseorang meniru atau </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>mengikuti<span> </span>apa yang diperintahkan oleh orang lain. <sup>5</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dalam memberikan pengertian terhadap pendidikan, Hasan Langgulung juga memandangnya dari tiga segi, yakni :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dari sudut pandangan masyarakat. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dari segi pandangan individu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dari segi proses antara individu dan masyarakat. <sup>6 </sup></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Untuk membahas lebih jauh tiga point di atas : <b><i>Pertama</i></b>, dari seegi pandangan msyarakat, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;">Atau dengan kata lain, menurut beliau, masyarakat mempunyai nilia-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. <sup>7 </sup><span> </span>nilai-nilai yang ingin disalurkan itu bermacam-macam, ada yang bersifat intelektual, seni, politik, dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b><i><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kedua</span></i></b><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">, dilihat dari segi individu, pendidikan menurut hasan langgulung berarti pembangunan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. <sup>8 </sup><span> </span>Dalam hal ini hasan langgulung mengibaratkan individu laksana lautan yang dalam penuh mutiara<span> </span>dan bermacam-macam ikan, tetapi tidak tampak. Ia masih berada di dasar laut, ia perlu dipancing dan di gali supaya dapat menjadi makanan dan perhiasan bagi manusia. Potensi, bakat ataupun kemampuan individulah yang dituntun untuk menggali mutiara tersebut dan mengubahnya menjadi emas dan intan sehingga menjadi kekayaan yang berlimpah untuk kemakmuran masyarakat. </span></div><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dalam istilah lain berkenaan dengan pemahaman, hasan langgulung tentang pendidikan dilihat dari individu, pendidikan adalah proses menampakkan <i>(manifestasi</i>) aspek-aspek yang tersembunyi <i>(latent)</i> pada anak didik. <sup>9</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemakmuran suatu masyarakat bergantung kepada kesanggupan masyarakat tersebut menggarap kekayaan yang terpendam pada setiiap individunya. Dengan kata lain, kemakmuran masyarakat tergantung kepada keberhasilan pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap individu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><i><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Ketiga</span></i></b><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">, dilihat dari segi proses <i>(transaksi</i>), maka pendidikan itu menurut hasan langgulung adalah proses memberi dan mengambil, antara manusia dan lingkungannya dalam rangka mengembangkan dan menciptakan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk merubah dan memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya. Dalam istilah lain beliau katakana sebagai interaksi antara potensi dan budaya, dimana kedua proses ini berjalan sama-sama, isi mengisi antara satu dengan yang lain. <sup>10 </sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Hasan langgulung juga sepakat dengan tokoh pendidikan lain dalam menggunakan beberapa istilah dalam bahasa arab untuk pendidikan. menurut beliau, kata pendidikan dapat disebut juga dengan ta’lim () sesuai dengan firman allah s.w.t. yang berbunyi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in; unicode-bidi: embed;"><b><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span></span></span></b><b><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span></span></span></b><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span> </span><b><span dir="LTR" style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "(normal text)"; font-size: 9.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>“ <i>Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar”</i><sup>11</sup></span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-size: 15.5pt; line-height: 200%;">B. </span><b><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;">Dasar Pokok Dan Tujuan Pendidikan Islam</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka pendidikan islam memerlukan azas atau dasar yang dijanjikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi peleksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik kea rah pencapaian pendidikan. oleh karena itu, dasar pokok yang terpenting dari pendidikan islam menurut hasan langgulung adalah al-quran dan hadits. <sup>12</sup> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Ada</span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"> beberapa alasannya kenapa alquran dijadikan sebagai dasar pokok pertama dalam pendidikan islam, yaitu : </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Al-quran sangat menghormati manusia.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Al-quran memberikan bimbingan ilmiah</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Isi al-quran tidak bertentangan dengan fitrah manusia</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kisah (cerita) yang ada didalam al-quran bertujuan sebagai pendidikan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Al-quran sangat memperhatikan dan sekaligus memeliahara masalah-masalah sosoal. <sup>13</sup> </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Selain dari dua sumber dasar pokok pendidikan islam diatas, sumber lain adalah<span> </span>qaul-alshabat (pendapat atau perkataan sahabat), masalih ar-mursalah (suatu persoalan dilihat tingkat maslahat dan segi positif yang dikandungnya), ‘urf (kebiaasaan atau adat yang sesuai dengan ajaran islam), dan pemikiran hasil ijtihat intelektual muslim (pendapat tokoh-tokoh islam pada zamannya). <sup>14</sup> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Tujuan pendidikan pada dasrnya merupakan perubahan yang diinginkan dan diusahan dalam proses pendidikan, baik pada aspek tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya maupun kehidupan bermasyarakat serta alam sekitarnya. Menurut hasan langgulung, tujuan pendidikan merupakan perkara yang terpenting, sebab ia menentukan kandungan dan metode pendidikan. <sup>15<span> </span></sup></span></div><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Untuk mencapai tujuan tersebut , menurut hasan langgulung haruislah berangkat dari berbagai dasar pokok pendidikan yang pada hakekatnya adalah ajaran islam itu sendiri. Adapun dasar – dasar pokok pendidikan islam itu yaitu:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Keutuhan (syumuliah)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Keterpaduan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kesinambungan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Keaslian</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Bersifat praktikal</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kesetiakawanan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Keterbukaan. <sup>16</sup></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">lebih lanjut hasan langgulung mengatakan bahwa berbicara tujuan pendidikan<span> </span>tak dapat tidak mengajak kita berbicara tentang tujuan hidup, sebab pendidikan bertujuan untuk<span> </span>memelihara kehidupan manusia. Oleh karena itu, perbincangan tentang tujuan juga mengharuskan kita membicarakan sifat – sifat asal manusia menurut pandangan islam, sebab pada manusia itulah di cita-citakan sesuatu yang ditanmamkan oleh pendidikan. <sup><span> </span>17</sup> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Dengan demikian tujuan pendidikan islam adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai <i>kholifah fi al-ardh</i>.<sup>18 </sup>lebih tegas lagi Hasan Langgulung mengatakan sebagaimana yang diungkapkan H.M Taufik, bahwa tujuan pendidikan islam harus dirumuskan sebagai arah yang akan dituju manusia secara esensi supstansial, yakni kesempurnaan hidup sesuai citra bagi peenciptaan manusia. <sup>19</sup><span> </span></span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 15.5pt; line-height: 150%;">C<b>. Unsur – unsure Pendidikan Islam</b></span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Tujuan Pendidikan Islam</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Dalam hal ini kata tujuan dan maksud digabungkan pengertian sekaligus. Tujuan pendidikan islam yaitu ada tujuan akhir, tujuan umum dan tujuan khusus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Tujuan akhir pendidikan islam itu dapat di nyatakan sebagai berikut:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">persiapan dunia dan akhirat</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan islam.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">persiapan menjadi warga Negara yang baik.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">perkembangan yang menyeluruh dan berpadu bagi pribadi pelajar (tidak split personality) <sup>20</sup></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Senada dengan pendapat diatas <b><i>Haidar Putra Daulay</i></b> menjelaskan ada 3 tujuan pokok pendidikan islam yaitu:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">tercapainya tujuan hubungan allah dengan manusia.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">tercapanya tujuan hubungan manusia dengan manusia</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">tercapainya tujuan hubungan manusia dengan alam. <sup>21</sup></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">2.. Kurikulum Pendidikan Islam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kurikulum merupakan penuntun bagi guru dalam melakukan tugasnya sesuai dengan bidang studi serta tingkatan kelas yang dihadapinya. Secara luas pengertian kurikulum dapat diartikan sebagai : “<i> Seluruh usaha sekolah untuk merangsang anak belajar, baik didalam kelas maupun dihalaman sekolah atau diluar sekolah”.</i> <sup>22</sup> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Sedangkan menurut S nasution, sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. apa yang direncanakan biasanya bersipat ideal, sesuatu cita – cita tentang manusia atau warga Negara yang dibentuk. Apa yang dapat diwujudkan dalam kenyataan disebut kurikulum real. <sup>23</sup></span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Begitu urgennya kurikulum dalam pendidikan, banyak diantara para tokoh membuat konsep pemikiran tentang kurikulum diantaranya adalah Hasan Langgulung sebagai seorang pemikir, Ia merasa bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan khususnya pendidikan islam. baginya kurikulum dapat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. karena itu, baginya kurikulum pendidikan sangat berbeda dengan pendidikan modern yang sekuler, dimana sebagai penentu kurikulum itu adalah kekuatan social yang berkuasa pada suatu ketika jamannya, seperti abad 19 dan 20 sebagai penentu kurikulum adalah ilmu saince dan teknologi sedangkan pada abad pertengahan adalah agama Kristen, sedangkan sebelumnya sebagai penentunya seni. Berbeda halnya dengan pendidikan islam sebagai penentu arah kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi adalah Al-qur’an dan hadist. Artinya kurikulum pendidikan islam tetap menjadikan Al-Qur’an dan hadist sebagai trust penentu dalam menyusun pendidikan islam. <sup>24</sup><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Hasan langgulung menjelaskan lebih rinci bahwa kurikulum pendidikan islam itu lebih dulu memahami fungsi agama bagi islam dalam kehidupan masyarakat dan individu pada umunya dapat disimpulkan sebagai berikut :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">fungsi spiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">fungsi psikologis yang berkaitan yang berkaitan dengan tingkahlaku individual termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat manusia ke derajat yang lebih sempurna.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">fungsi social yang berkaitan dengan aturan-aturan yang menghubungkan manusia dengan manusia lainnya atau masyrakat, karena masing-masing menyadari hak-hak dan tanggungjawabnya untuk membentuk masyarakat yang harmonis dan seimbang.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Ketiga fungsi agama diatas menurut Hasan Langgulung harus tergambar dalam tujuan pendidikan islam khususnya disekolah menengah. <sup>25</sup></span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Lebih lanjut ia berbicara bahwa tujuan pokok pendidikan islam tersimpul dalam kata fadhilah<span> </span>(sifat yang utama). Sedangkan jiwa pendidikan islam adalah pendidikan akhlak, sebab tujuan pertama dan utama pendidikan islam adalah menghaluskan akhlak dan mendidik jiwa. <sup>26 </sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Berdasarkan dari beberapa defenisi diatas penulis berpendapat bahwa kurikulum merupakan tatanan materi yang disusun oleh sekolah bagi anak didik guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, kurikulum tersebut diberikan kepada anak sesuai tingkat pendidikannya disekolah, jadi kurikulum yang diberikan oleh sekolah apabila tidak sesuai dengan jenjang umur dan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan siswa maka kurikulum tersebut tidak dapat di distribusikan sesuai dengan yang di butuhkan oleh siswa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Hasan Langgulung menjelaskan berbicara kurikulum paling tidak mencakup 4 point, yaitu: </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Tujuan yang berasal dari falsafah, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Pengetahuan yang berasal dari teori, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Cara mengajarkan pengetahuan diambil dari falsafah dan lain-lain, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Ditentukan melalui penilaian (evaluasi)</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">3. Peserta Didik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Peserta didik salah satu komponen dalam system pendidikan islam berbeda dengan komponen-komponen lain, dalam system pendidikan peserta didik adalah orang yang sedang berada dalam pase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun pisikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. <sup><span> </span>27</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><br />
</div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Samsul Nijar mendeskripsikan 5 kriteria peserta didik yaitu:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">peserta didik bukanlah miniature orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">pesertadidik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">peserta didik adalah makhluk allah yang memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh factor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">peserta dididk merupakan dua unsure utama jasmani dan rohani,unsure jasmani memiliki daya pisik dan unsure rohani daya akal hati nurani dan nafsu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis. <sup>28</sup></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode Pengajaran </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Untuk mengetahui defenisi metode pengajaran, penulis mengutip beberapa definisi yang diberikan oleh pakar pendidikan dan ahli bahasa sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Pengertian metode secara umum, menurut kamus bahasa Indonesia berarti “ cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya), cara kerja bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. <sup>29</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Menurut Abdurrahman Mas’ud metode diartikan sebagai cara dalam proses belajar mengajar bagi seorang guru serta upaya perbaikan komprehensif dari semua elemen pendidikan. <sup><span> </span>30 </sup>pengertian lain ialah tekhnik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas baik secara individual maupun secara kelompok/ klasikal, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.</span></div><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Hasan langgulung memberikan penjelasan tentang metode pengajaran adalah jalan untuk mencapai tujuan. Jadi jalan itu bermacam-maccam, begitu juga dengan metode. Tidak ada metode yang terbaik untuk segala pelajaran. Mungkin ada yang baik untuk matapelajaran tertentu oleh guru tertentu dan oleh guru tertentu tetapi belum tentu untuk metode dan guru yang berbeda. <sup>31 </sup>Hasan Langgulung secara luas menjelaskan bahwa pelajaran agama islam sendiri bukan hanya satu segi. Ada segi kognitif, seprti tentang fakta-fakta sejarah, syarat dan rukun sembahyang dan ibadah lainnya. Ini adalah fakta yang tidak berubah. Metode yang digunakan tentunya metode yang digunakan seperti dalam mengajarkan fakta-fakta yang lain dalam ilmu yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Tetapi seperti diketahui aspek agama yang lebih penting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan effektif dan terbukti dalam ranah (wilayah) tingkah laku (behavioral). Tentunya metode yang digunakan tidak bisa digunakan seperti metode pengajaran yang berhubungan dengan fakta atau ranah kognitif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Menumbuhkan cinta terhadap al-Qur’an (ranah efektif) boleh dipakai dengan metode perlobaan (musabaqah) dan perlombaan pidato. Aspek behavioral juga tidak dapat diajarkan dengan memamkai metode penyampaian fakta, tetapi menyuruh murid dengan memainkan peran tertentu (role playing) baik melalui pentas ataupun melalui persatuan di sekolah, atau persatuan di bidang agama, dakwah, dimana masinh-masing diberi peranan tertentu sesuai dengan tujuan untuk mencintai dan mengamalkan al-Qur’an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Mengenai penggunaan alat-alat belajar, tentu sangat berguna kalau kita gunakan peta-peta dan gambar-gambar, seperti materi zakat dan haji. <sup>32</sup> penulis menyimpulkan bahwa Hasan langgulung berpendapat bahwa metode pengajaran itu sangat kondisional dan situasional. Artinya seorang guru bisa memilih dan menggunakan metode yang ada sebagai berikut :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode ceramah</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode Tanya jawab</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode diskusi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode pemberian tugas belajar/reesitasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode demonstrasi dan eksperimen</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode kelompok</span></li>
</ol> <!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode sosiodrama dan bermain peranan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode karya wisata</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode drill ( latihan siap)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metode system regu (team teaching) ditetapkan sesuai dengan kondisi waktu dan keadaan.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Hasan Langgulung pada kesempatan lain menjelaskan lebih mendalam bahwa pengajaran meliputi :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Manejerial, administrasi, kepegawaian, pendidikan guru (teacher education), buku-buku teks (teks book development).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Tekhnologi pendidikan (education technology), audio visual, teaching aid.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Metodologi mencakup seluruh aspek proses belajar mengajar bisa lebih baik dengan kata lain, bagaimana (how), apa(what), dan siapa (who). Artinya bagaimana metoda yang digunakan, apa materi pelajarannya, siapa yang diajarkan dan siapa yang mengajar. <sup>33</sup> semua aspek ini menurut Hasan Langgulung harus menjadi objek kajian metodologi pengajaran, jadi tidak bisa dipisah satu dengan yang lain, karena kalau terpisah justru mengakibatkan pemahaman yang tidak komprehensip.<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">5. Tenaga Pendidik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kami berpendapat bahwa untuk memberikan defenisi operasional, tidak dapat tidak kita harus kembali meneliti apa arti guru itu sendiri sebagai profesi dan fungsinya dalam masyarakat. Sebab membincangkan tentang latihan guru dalam konteks dunia sekarang tanpa melihat latar belakangnya, asal mulanya, dan sejarah perkembangannya, adalah laksana orang yang mau menangkap ular hanya dengan memegang ekornya saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Bukan saja ular tidak akan ditangkapnya tetapi ia juga akan membahayakan dirinya sendiri, kalau ular itu akan berbalik mematuknya. Sekarang kita sering mendengar pepatah senjata makan tuan, sepatutnya ia merupakan alat kita untuk mencapai tujuan, tetapi sebab kita tidak tau asal usul senjata yang kita gunakan itu, kita meminjamnya dari orang lain tanpa mengetaui cara menggunakannya, akhirnya kita menjadi mangsanya. Begitu juga keadaan dengan guru sebagai sutu senjata untuk mencapai tujuan pendidikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Dalam uraian singkat diatas, nampak bagaimana konsep dan fungsi guru dalam masyarakat itu selalu berubah-ubah. Dalam konteks pendidikan islam, pendidik disebut dengan murabbih, muallim dan muaddib. Kata murabbih berasal dari kata rabba, yurabbi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Kata muallim isim pail dari allama, yuallimu sebagaimana ditemukan dalam al-Qur’an (Q.S<span> </span>2: 31.). sedangkan kata muaddib berasal dari addaba, yuaddibu seperti sabda rasullah: <i>“ allah</i> <i>mendidikku, maka ia memberikan kepadaku sebaik-baik pendidikan”.<span> </span></i>demikianlah pendapat Hasan Langgulung tentang pendidik dalam dunia pendidikan secara etimologi.<sup> </sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Sedangkan secara terminalogi adalah pendidik adalah orang yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia. <sup>34</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Evaluasi Pendidikan<span> </span>Islam</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Evaluasi pendidikan berasal dari bahasa inggris evaluation, yang berarti tindakan atau proses untuk menentukan nilai seseuatu. Atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan. dalam bahasa arab evaluasi dikenal dengan khataman sebagi cara menilai hasil akhir dari proses pendidikan. <sup><span> </span>35</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Hasan langgulung menjelaskan bahwa evaluasi berhubungan erat dengan tujuan pendidikannislam itu sendiri. Penilaian berusaha menentukan apakah tujuan pendidikan itu sudah tercapai. Ia mencontohkan evaluasi pendidikan itu seprti evaluasi menyetir mobil yaitu muulai dari starter, memnekan gas, rem, isyarat lampu dan lain-lain. Jadi semua harus diperiksa apakah masih ada membuat kesalahan atau tidak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Jadi evaluasi pendidikan menurut Hasan Langgulung tergantung tujuan yang ditetapkan dalam pendidikan, misalnya apakah pendidikan itu untuk tujuan kerja berarti hanya yang mampu kerja saja yang lulus ujian. Tetapi sebenarnya tujuan pendidikan islam itu harus lebih luas dari itu menurun Langgulung yaitu : berbakti kepada allah, maka criteria yang digunakan adalah kebijaksanaan (wisdom), budi mulia (virlue).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span> </span>Hasan Langgulung menyoroti evaluasi yang ada disekolah-disekolah yang ada pada saat ini tidak berjalan dengan baik, tidak objektif artinya penilaian yang hanya menilai pencapaian murit-murit dalam kelas sangat berat sebelah, sebab hanya menilai.....<a href="http://www.blogger.com/%09%20http://www.ziddu.com/download/13868549/KONSEPPENDIDIKANISLAMMENURUT.doc.html"><i><b>Klick Lebih Lengkap dan Download</b></i></a></span></div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-82085631221222985112011-02-18T22:04:00.000-08:002011-02-18T22:28:47.972-08:00PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN (TINJAUAN FILOSOFIS FAZLUR RAHMAN)<div align="center" class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: center;"><a href="http://www.blogger.com/goog_167523723"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN</span></b></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: center;"><a href="http://salimahsalam.blogspot.com/2011/02/pemikiran-pendidikan-islam-modern.html"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">(TINJAUAN FILOSOFIS FAZLUR RAHMAN)</span></b></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">OLEH :</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"> NURSALIMAH</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">Pendahuluan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Fazlur Rahman, sebagai sosok pemikiran islam Pakistan bukan lah seseorang sarjana pendidikan. <sup>1</sup> Walaupun ia seorang praktisi pendidikan sehingga secara objektif agak sulit merekonstruksi pemikiran pendidikan islam Fazlur Rahman.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Berangkat dari pengalaman keagamaan yang diprolehnya dari barat. Sebagai seorang ilmuwan, ia merasa terpanggil untuk menyelesaikan problema pendidikan yang dialami oleh Negara-negara islam. khususnya Pakistan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Ia melihat bahwa, pendidikan dinegara islam ibarat yang kehilangan induk-induk lagi benar-benar mencerminkan al-Qur’an sebagai landasan dasar pendidikan islam. pendidikan di Negara-negara islam lebih banyak bersifat defensive, tanpa adanya akomodatif dan selektif, sehingga berdampak kepada munculnya kejumudan di dunia islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Realita pendidikan islam yang kondusif ini, mendorong fazlur Rahman menggulirkan ide dan tawaran kebijakan demi perbaikan pendidikan di Negara-negara islam yang setidaknya akan terangkum dalam pembahasan.<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><a href="http://salimahsalam.blogspot.com/2011/02/pemikiran-pendidikan-islam-modern.html"><b><span style="font-size: 16pt;">A. Mengenal Fazlur Rahman</span></b></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Fazlur Rahman merupakan seorang pemikir liberal yang lahir pada tanggal 21 september 1919 di daerah barat laut Pakistan. <sup>2</sup> Ia dibesarkan dalam keluarga yang bertradisi mazhab Hanafi, sebuah mazhab yang lebih bercorak rasionalistik. Namun ia berusaha melepaskan diri dari belenggu mazhab-isme yang eksklusif tersebut. <sup>3</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Disamping bersekolah di madrasah secara formal, ia juga belajar agama dari ayahnya, seorang kyai alumni deoband. Namun, ajaran ayahnya yang berakar tradisional tidak banyak mempengaruhinya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Fazlur Rahman menyelesaikan MA-nya di Universitas Punjab pada tahun 1942 dan menyelesaikan doctor filsaftnya di Universitas Oxford pada tahun 1949. di Universitas ini, ia giat mempelajari bahasa-bahasa barat, <sup>4</sup> sehingga sangat membantu dalam memperluas wilayah pengetahuan keislamannya.</div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Setelah menyelesaikan doktornya, Ia tidak pulang ke Pakistan. Namun, ia mengajar beberapa tahun di Durham University, Inggris. Di sini, ia berhadapan dengan konflik pribadi secara intens antara pendidikan modern dan tradisional, serta melahirkan karya orisinilnya <i>Prophecy in Islam : Philosophy and Orthodoxy.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Fazlur Rahman kembali ke Pakistan, di awal tahun 60-an. Ketika itu di Pakistan seeding terjadi perdebatan antara berbagai kelompok islam dalam menentukan struktur islam yang relevan untuk Pakistan. <sup>6</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pada bulan Agustus 1962, Fazlur Rahman menjadi direktur istitut pusat penelitian Pakistan. Posisi ini memungkinkannya untuk mengaktualisasikan penemuan al-Qur-an yang pakistansi yang rekonstruksinya dalam menatap tantangan modernitas. Ia merasa bertanggungjawab menginterprestasikan islam dalam terminology rasional dan saintifik untuk menjawab tuntutan-tuntutan suatu masyarakat modern yang progresif. <sup>7</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Segala pemilihan umum 1964, Presiden Muh Ayub Khan menunjuknya sebgai anggota Dewan Penasehat ideology islam, yang bertugas membuat rekomendasi spesifik dalam bidang kebijakan dan hokum islam. Sehingga, Ia pun terlibat instens dalam upaya menafsirkan kembali islam dalam istilah-istilah yang rasional dan ilmiah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. <sup>8</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pada tanggal 5 september 1968, Fazlur Rahman mengundurkan diri selaku Direktur Institut Pusat Penelitian Pakistan, dan masih menempati posisi sebagai anggota dewan penasehat ideology islam Pakistan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Namun, jaban ini juga dilepaskannya pada tahun 1969. Suasana yang konservatif dan selalu bersitegang, membuatnya tidak tenang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Akhirnya, ia Hijrah ke Amerika mengembangkan pemikirannya di Universitas Chicago dan menjadi seorang guru besar yang dihormati. <sup>9</sup> Ia menyadari bahwa Negara Pakistan “belum dewasa” secara intelektual.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><a href="http://salimahsalam.blogspot.com/2011/02/pemikiran-pendidikan-islam-modern.html"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 200%;">B. Kondisi Pendidikan Umat Islam</span></b></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Secara akademis, Fazlur Rahman bukanlah Seorang sarjana <i>educational concentration. </i>Namun, keprihatian terhadap situasi umat islam secara global, khususnya dalam bidang pendidikan, telah memotivasinya untuk berbicara tantang pendidikan. Ia melihat bahwa pada abad-abad pertengahan, sebelum datangnya dampak Barat. Telah terjadi kemerosotan bahkan kemacetan kehidupan intelektual islam. <sup>10</sup> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Di berbagai lembaga pendidikan islam, terdapat perbedaan penting antara sains-sains agama dan sains-sains rasional <i>(al-‘ulum al-naqliyah wa al-‘lum al aqliyah) </i>yang semakin kaku dan mencekik. Sesudah abad ke-12 dan 13, tradisi filsafat yang bertingkat tinggi hanya hidup di Iran. Di Arab, filsafat ditendang dari kurikulum dan di cap sebagai <i>non-religius.</i> Sementara itu di retorika, kefasihan berbahasa dan teologi menududki posisi yang semakin mapan pada abad ke-14. Di Al-azhar, retorika, teologi dan hukum mengambil alih posisi filsafat dan sains. Di India praktis tidak ada kajian-kajian yang berkembang. <sup>11</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Hal ini cukup menggambarkan bahwa. Tidak ada kreatifitas islam abad pertengahan, yang ada hanyalah pengamburan energi intelektual. Kondisi ini kahirnya diperburuk lagi dengan hadirnya barat, sebagai penguasa negri-negri islam. hegomoni barat terhadap negri-negri muslim telah memperlemah umat islam, baik secara politis maupun intelektual, singga praktis umat islam tidak ada menunjukkan indenpendensinya dalam berbagai lapangan kehidupan. Meskipun penguasa barat memperkenalkan system pendidikan baru, namun dalam kenyataannya, system tersebut dirancang untuk memperkuat kekuasaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Persoalan ini bertdampak kepada pemecahan umat islam, sebahagian membela mati-matian gagasan pranata-pranata barat, <sup>12</sup> sementara sebahagian lainnya menolak mentah-mentah apa saja yang datang dari barat. <sup>13</sup> Diskursus yang cukup panjang ini ikut andil menyebabkan kefakuman intelektual muslim.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Ketika negri-negri muslim memperoleh kemerdekaan dari kolonialisme Barat, maka muncul masalah riil, yaitu : bagaimana merumuskan islam yang positif yang actual bagi masyarakat modern. Dalam aspek pendidikan, Fazlur Rahman melihat bahwa : </div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Pendidikan di negri-negri muslim pada dasarnya hanya merupakan kelanjutan dari pendidikan colonial.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Pendidikan dilembaga-lembaga keagamaan tradisional, dalam kenyataannya, sedang mengalami kemerosotan yang cepat.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Pendidikan modern term-term professional tekhnologi (insyinyur, dokter) tampaknya telah merampas posisi <i>pretise</i> yang dulu diduduki oleh pendidikan tradisional. <sup>14</sup></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Hal ini menyebabkan tidak ada pendidikan yang kreatif, kecuali hanya semacam penerusan yang pasif terhadap system pendidikan zaman penjajahan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Walaupun terdapat kesadaran akan adanya dikotomi system pendidikan, namun semua upaya kea rah integritas tersebut, menurut Fazlur Rahman, pada umumnya tidak membuahkan hasil. Disinilah, Fazlur Rahman mencoba merumuskan suatu tawaran konsep, yaitu : berupaya menciptakan nilai-nilai universal islam dengan pendekatan metafisika yang berdasarkan al-Qur’an. Menurutnya, sebuah pandangan dunia islam menyeluruh harus terlebih dahulu diupayakan, agar berbagai usaha intelektual menjadi koheren sebagaimana dikehendaki islam, serta adanya usaha menciptakan pemikir yang berkapasitas berfikir konstruktif dan positif. <sup>15</sup> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><a href="http://salimahsalam.blogspot.com/2011/02/pemikiran-pendidikan-islam-modern.html"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 200%;">C. Gagasan Pendidikan Islam Modren</span></b></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Suatu realita pendidikan yang tidak dapat dipungkiri pada abad modern adalah, munculnya berbagai problema dalam dunia pendidikan islam. Melihat hal ini,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Fazlur Rahman, sebagai seorang pemikir islam, mencoba mengarahkan pikiran dan tenaganya untuk mengatasi tersebut. Problema-problema pendidikan tersebut dapat </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">diklasifikasikan kepada empat bidang yaitu : tujuan pendidikan, dikotomi system pendidikan, anak didik dan peralatan pendidikan.</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><b>Tujuan Pendidikan</b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Menurut Fazlur Rahman, strategi pendidikan islam, yang ada tidak benar-benar di arahkan kepada tujuan yang positif, tetapi lebih cendrung bersifat difensif, yaitu menyelamatkan pikiran kaum muslim dari pencemaranyang ditimbulkan gagasan-gagasan barat berbagai disiplin ilmu.<sup> 16</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Mengatasi problema tersebut, menutut Fazlur Rahman ada beberapa hal yang harus dilaksanakan :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <i>Pertama,</i> tujuan pendidikan islam yang bersifat defensive dan cendrung berorientasi hanya kepada kehidupan akhirat, harus segera diperbaharui. Tujuan pendidikan islam harus dioreantasikan kepada kehidupan dunia dan akhirat serta bersumber kapad al-Qur’an. <sup>17</sup> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <i>Kedua,</i> bebas psikologis umat bislam terhadap barat harus dihilangkan. Karenanya perlu ada acara islam yang menyeluruh secara histories dan sistematik tentang disiplin perkembangan ilmu islam dengan berpegang kepada al-Qur’an.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <i>Ketiga</i>, sikap negative umat islam terhadapa ilmu pengetahuan harus dirubah. Karena menurutnya ilmu pengetahuan tidak ada yang salah, yang salah adalah penggunaannya. <a href="http://www.ziddu.com/download/13868193/PEMIKIRANPENDIDIKANISLAMMODERN.doc.html"><i><b>Klick Lebih Lengkap dan Download</b></i></a> </div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6486742375621543977.post-29649832033882595632011-02-18T21:59:00.000-08:002011-02-18T21:59:02.605-08:00WANITA DALAM PENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM KLASIK<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">WANITA DALAM PENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM KLASIK</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">Oleh:</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">Nursalimah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">Pendahuluan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Dalam agama islam, wanita diwajibkan menuntut ilmu pengetahuan seperti halnya kaum pria. Agama islam telah menyamakan wanita dan pria dalam hal-hal yang bersifat kerohanian dan kewajiban-kewajiban keagamaan tanpa perbedaan dalam bidang ilmu dan pendidikan. Rasullulah Saw bersabda yang artinya: <i>“ telah berkata kepada kami hisyam bin ammar hafs bin sulaiman kasir bin sanjir dari Muhammad bin sirin dari annas bin malik berkata, telah bersabda Rasulullah Saw, “ menuntut ilmu diwajibkan kepada setiap muslim (laki-laki dan perempuan)”. <sup>1</sup></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Dalam masyarakat jahiliyah di tanah arab, wanita mempunyai hak untuk belajar dan terdapat di antara wanita-wanita itu penulis dan penyair-penyair terkenal (seperti Shifa’ al-adawiyah, yaitu seorang yang sangat pandai membaca dan menulis di zaman jahiliyah sebelum datangnya islam). <sup>2</sup> Setelah datangnya islam mulailah kehidupan <sup><span> </span></sup>pikiran semakin aktif dan berkembang di kalangan bangsa arab, wanita-wanita pun memperoleh hak-hak social yang belum pernah dimilikinya sebelum datangnya islam. oleh karena itu berkembanglah pendidikan di kalangan wanita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Adapun yang ingin diungkapkan dalam makalah ini adalah bagaimana sebenarnya pendidikan wanita dalam peradaban islam klasik : kesempatan, Kecendrungan, dan Kaitan antara ketentuan yang ada di dalam dokrinal normative dan realitas histories.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">A. Perempuan Dalam Sejarah Islam</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Islam datang membawa pesan moral kemanusiaan yang tidak ada bandingnya dengan agama apapun. Islam tidak hanya mengajak manusia untuk melepaskan diri dari belenggu dan tirani kemanusiaan, tetapi lebih jauh lagi mengajak membebaskan diri dari belenggu ketuhanan yang politheis menuju kepada kebebasan dengan satu tuhan yang maha esa. Hal ini ekspelisit dalam kalimat persaksian ketika kita memasuki agama islam : “ <i>Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain allah dan muhammad utusan allah”. </i>Oleh karena itu, islam sebenarnya menjadi sarana yang tepat untuk menyatukan misi dan visi kesetaraan laki-laki dan perempuan. Keuntungan ini tidak dimiliki oleh agama lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Tetapi visi dan misi kesetaraan yang demikian tingginya dalam islam, tidak terwujud secara menyeluruh dalam kehidupan yang nyata. Hal inilah yang selama ini dikritik oleh kalangan aktivis dan intelektual yang memperjuaangkan hak-hak perempuan, baik dalam islam sendiri maupun dari luar islam. menurut mereka, islam identik dengan jargon-jargon perlawanan terhadap segala upaya pemberdayaan perempuan. Apalagi fenomena ini semakin diperparah dengan munculnya gerakan sekelompok orang yang mengatasnamakan islam yang dengan jelas menolak ide kesetarahan dan kesejarahan laki-laki dan perempuan dalam islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sejarah telah menunjukkan bahwa kedudukan perempuan pada masa nabi tidak hanya di anggap sebagai istri, pendamping serta pelengkap laki-laki saja, tetapi lebih dipandang sebagai anak manusia yang memiliki kedudukan serta dalam hak dan kewajiban manusia lain di hadapan tuhan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Rasullah saw telah memulai suatu tradisi baru dalam memandang pe rempuan. <i>Pertama</i>, ia memiliki dekonstruksi terhadap cara pandang masyrakat arab yang masih didominasi oleh cara pandang fir’aun. Setiap kelahiran yang berjenis perempuan muka mereka langsung masam. Karena itu, secara demonstrasi rasullah Saw sering membanggakan anak-anak perempuannya dihadapan mereka. Dengan tanpa malu-malu, Rasullulah juga menggendong anak perempuannya di muka umum. <sup>3</sup></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i>Kedua,</i> secara pribadi Rasullulah Saw juga memberikan teladan bagi perlakuan baik kepada wanita. Sikap tauladan yang sangat menonjol keadilan beliau dalam menggauli istri-istrinya. Tidak pernah didengar sebuah riwayat pun yang menyatakan Rasullah Saw berbuat tidak adil terhap istri-istrinya. Bukti lain, Rasullah Saw tidak pernah melakukan kekerasan terhadap istrinya. Dalam satu riwayat beliau menyatakan, “ sebaik-sebaik kamu sekalian adalah sebaik-baik perlakuan kamu terhadap istri-istrimu, dan saya adalah orang yang terbaik diantara kamu sekalian terhadap istri-istriku”. <sup>4</sup></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Aisyah berkata : “ betapa hebatnya kaum perempuan ansor Mereka tidak merasa malu saat mempelajari ilmu pengetahuan yang benar dalam agama” kaum perempuan tekun melakukannya dan secara teratur menghadiri majlis-majlis ini. Disana mengajukan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan kepada nabi, sebagian bersifat umum dan sebagian lagi menyangkut persoalan sekitar perempuan. Dalam sebuah riwayat dari Abu Said al-Khudri, diceritakan sebagian perempuan memohon agar nabi menyisikan sehari saja untuk mereka, karena kum llelaki selalu menghabiskan mereke bersama nabi Saw. Sebagai respon terhadap permintaaan para perempuan tersebut beliau menjanjikan kepada meraka suatu hari untuk belajar agama dan mengkaji wahyu allah. <sup>5</sup> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Dengan demikian, secara teoritis ide kesetaraan laki-laki dan perempuan teelah ada dalam system etika islam bahkan praktis, gerakan perempuan telah muncul pada masa awal islam. pada masa ini perempuan dapat melakukan aktifitas secara leluasa dan tidak dibedakan dengan aktifitas yang dilakukan oleh laki-laki. Boleh dikatakan masa nabi merupakan masa kehidupan yang ideal bagi perempuan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Namun, pada masa umar bin khottab (634-644 M), perlakukan baik terhadap perempuan relative menurun. Umar mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang agak memarginalkan perempuan. Ia restriktif terhadap perempuan dalam urusan kehidupan public dan pripat dengan dalil melindungi.</div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Umar menganjurkan istrinya untuk tetap dirumah dan meminta mereka untuk tidak beribadah dimesjid-mesjid. Ia melembagakan ibadah yang tersegrasi dan memilih imam sesuai jenis seksualnya. Ia memilih imamnya perempuan dan sebaliknya laki-laki untuk laki-laki. Tetapi laki-laki boleh mengimani perempuan . <sup>6</sup> Tindakan Umar ini telah memancing ketidaksenangan oleh Ummul mukminin meskipun ungkapan tersebut tidak tercatat oleh sejarah islam. juga yang tidak tercatat dalam sejarah adalah oposisi janda-janda Nabi terhadap kebijakan Umar yang melarang perempuan menghadiri mesjid-mesjid.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Pada masa Usman (644-656 M), janda-janda nabi didijinkan lagi menunaikan ibadah haji dan menarik kembali peraturan Umar tentang imam. Laki- laki dan perempuan boleh hadir ke mesjid bersama-sama meskipun perempuan dikelompokkan dalam tempat yang tersendiri dan berdiri dibelakang laki-laki.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Selanjutnya, pada masa dinasti abbasiyah secara mencengangkan dirasakan hilangnya perempuan dari arena-arena sentral urusan masyarakat. Dalam periode ini, tidak dijumpai perempuan yang menghuni mesjid, berjuang di medan peperangan, dan mereka pun tidak berpartisipasi sebagai penyumbang-penyumbang kunci dalam kehidupan budaya dan produksi mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Adapun dinegri Andalusia, zaman keagungan wanita masih tetap verjalan terus sampai abad ke-15 lebih kurang. Dalam masa yang panjang itu, para wanita muslimah kembalim mendapat kesempatan yang besar untuk memperoleh pendidikan dan kebudayaan. <sup>7</sup> Demikian keadaanya sehingga pendudkung-pendukung konservasi tidak dapat menyetop kemajuan wanita, kecuali pada waktu dunia islam dilanda kelemahan dalam segi akhlak dan politik.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Dengan demikian, laki-laki dan perempuan sama haknya untuk belajar membaca dan menulis buku-buku agama dan moral, juga buku-buku mengenai masalah kesehatan, menejemen rumah, pendidikan anak-anak dan sebagainya. Semua bahan bacaan akan membawa kaum perempuan dari gelapnya kebodohan kepada cahaya ilmu pengetahuan. <a href="http://www.ziddu.com/download/13867995/makalah6.doc.html">klick Selanjutnya dan Download</a></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div>Agama Islamhttp://www.blogger.com/profile/04937890754013654406noreply@blogger.com0